DPP  

Tegas! Airlangga Hartarto: Pihak Luar Tak Bisa Mendikte Atau Mengatur Partai Golkar

Berita Golkar – Kesibukan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto terus bertambah. Di tengah upaya gencar dirinya menjadikan Indonesia sebagai anggota Organisation for Economic Cooperation and Development atau OECD, tugas lain yang tak kalah penting sebagai Ketua Umum Partai Golkar juga menanti jelang Pemilu 2024.

Lahir di Surabaya pada 1 Oktober 1962, Airlangga tumbuh di lingkungan keluarga yang berhubungan erat dengan dunia politik. Ayahnya, Ir. Hartarto Sastrosoenarto, adalah Menteri Perindustrian Kabinet Pembangunan VI dan dikenal juga sebagai sosok kepercayaan Presiden Soeharto di masa itu. Tak heran kalau beragam jabatan di kabinet pernah dia emban.

Meski sang Ayah adalah orang penting dan super sibuk pada masa itu, Airlangga mengaku tidak pernah kehilangan sosok seorang ayah. Ayahnya selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga, seperti berlibur ke tempat-tempat wisata di sekitar Jakarta atau ke luar kota seperti Bandung dan Bali.

Semasa SMA di Kolese Kanisius, Airlangga Hartarto sudah aktif mengikuti organisasi hingga menjadi Ketua OSIS. Saat kuliah pun, ia pernah menjabat Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM dan Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM.

Sedangkan gelar MBA didapat dari Universitas Monash, Australia tahun 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari Universitas Melbourne, Australia, tahun 1997.

Lulus kuliah, Airlangga mengawali karier sebagai seorang pengusaha sebagai pemilik perusahaan di bidang distribusi pupuk, PT Graha Curah Niaga dan sebagai presiden komisaris di PT Fajar Surya Wisesa (FASW) di. Keberhasilannya dalam memimpin kedua perusahaan tersebut mengantarkan Airlangga meraih posisi sebagai direktur pada beberapa perusahaan.

Sedangkan karier di bidang politik dimulai pada 1998 saat dia bergabung dengan Partai Golkar. Kemampuannya di bidang manajerial, mempengaruhi orang, dan mengatur karyawan ia terapkan pula di bidang politik, hingga pada 2004 ia ditunjuk sebagai Wakil Bendahara Partai Golkar.

Tak hanya di partai, Airlangga juga masuk ke parlemen dengan menjadi anggota komisi VII DPR RI yang membidangi energi, lingkungan hidup, dan riset teknologi periode 2006-2009. Kariernya terus meningkat hingga menjabat Ketua Komisi VI DPR RI yang membidangi sektor perdagangan, perindustrian, koperasi, UKM, dan BUMN periode 2009-2014.

Posisi Partai Golkar sebagai poros yang mendukung Jokowi pada Pilpres 2014, membuat Airlangga mendapatkan jabatan strategis sebagai Menteri Perindustrian di tahun 2016, posisi yang dulu pernah dijabat oleh sang Ayah.

Setahun kemudian dia dipilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan pada 2019, Airlangga terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar dan kembali menjabat Ketua Umum partai beringin tersebut hingga kini.

Usai Jokowi memenangkan Pilpres 2019, posisi Airlangga juga terdongkrak dengan menjadi Menteri Koordinator Perekonomian yang dijabatnya hingga sekarang.

Kini, pengagum Mahatma Gandhi dan olahraga Wing Chun ini tengah disibukkan dengan upaya memenuhi target Partai Golkar pada Pemilu 2024. {sumber}