Berita Golkar – Partai Golkar mendorong optimalisasi Pos Gizi Desa di 18 Kecamatan yang ada di Kota Delta. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menekan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo.
Hal itu diungkapkan Politisi Muda Partai Golkar Sidoarjo, M Shodiqin saat menghadiri undangan kegiatan Pos Gizi Balita Mutiara Ceria di Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
“Pos Gizi Balita Desa harus dioptimalkan, tentu dengan pengoptimalan Pos Gizi akan mengantisipasi sejak dini terkait penyakit pada balita dan menekan angka stunting di Sidoarjo, yang saat ini angka stunting di Kota Delta masih tinggi,” kata Mas Diqin sapaan akrab M Shodiqin, Rabu (20/9/2023).
Pemuda yang juga influencer SAHABAT UMKM Sidoarjo ini mengungkapkan jika Pos Gizi Desa merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk Desa Bebas Stunting.
“Di Pos Gizi, pertumbuhan dan juga perkembangan balita dipantau secara rutin dan berkala. Bukan hanya itu, analisis dan asesmen lanjutan terkait penyebab kekurangan gizi juga dilakukan oleh tenaga kesehatan di Pos Gizi Desa,” ungkapnya.
Di Pos Gizi, lanjut Mas Diqin berbagai program mulai dari edukasi pangan bergizi, pemeriksaan kesehatan rutin terhadap anak seperti pemeriksaan kesehatan gigi, mulut, mata dan kuku, serta permainan edukatif yang menstimulasi kreativitas dan perkembangan otak si anak (balita red) dilakukan secara seksama.
“Maka dari itu kami mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak melalui program yang telah didukung oleh Pemerintah ini. Kami di Partai Golkar juga konsen dalam hal kesehatan masyarakat Sidoarjo,” papar pemuda yang bakal maju di Pileg Sidoarjo dari Dapil 1 meliputi Kecamatan Sedati, Buduran dan Kecamatan Sidoarjo ini.
Diqin menambahkan Pos Gizi Desa patut diapresiasi dan didukung penuh oleh pemangku kebijakan dalam hal ini Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholder di Sidoarjo.
“Di Pos Gii Desa ini melibatkan peran ibu, kader posyandu, serta PKK, sehingga nantinya diharapkan apa yang telah mereka dapatkan selama mengikuti Program Pos Gizi, dapat mereka terapkan di lingkungan tempat tinggalnya di Dusun atau RT/RW,” jelasnya.
“Golkar Sidoarjo akan mengawal program Pos Gizi Desa ini. Program kesehatan masyarakat adalah program prioritas Golkar Sidoarjo dalam mendukung program prioritas Bupati Sidoarjo,” sambung Mas Diqin.
Terpisa, Anggota Komisi E DPRD Jatim fraksi Golkar, Adam Rusydi berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dalam hal ini Bupati, Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor melakukan pemetaan dan pendeteksian sejak dini terkait masalah Stunting di Kabupaten Sidoarjo.
“Bupati Sidoarjo melalui OPD terkait harus lakukan pemetaan dan pendeteksian daerah atau kawasan mana yang angka stuntingnya tinggi. Jadi Pemkab Sidoarjo sudah tahu kawasan, kecamatan atau desa mana yang banyak stuntingnya,” kata Adam Rusydi.
Ketua DPD Golkar Sidoarjo ini juga menambahkan apabila hal itu dilakukan maka Pemkab Sidoarjo melalui OPD atau Dinas terkait bisa melakukan program penurunan stunting dikawasan tersebut tanpa melakukan pendataan ulang.
“Pos Gizi Desa, program yang bagus dalam menekan angka stunting di Sidoarjo. Perlu dukungan penuh dari Pemkab Sidoarjo, DPRD dan seluruh stakeholder kesehatan di Sidoarjo. Saya intruksi kepada fraksi Golkar di DPRD Sidoarjo untuk mengawal penuh program prioritas Bupati Sidoarjo terkait kesehatan masyarakat,” ungkap Adam/
Sementara itu kepada TIMES Indonesia, Ketua Pos Gizi Desa Pepe, Dian Fourita Sulistyowati mengakui jika kegiatan di Pos Gizi bertujuan memantau tumbuh kembang balita khususnya dibawah standar sesuai yang dilihat dari grafik balita kartu menuju sehat (KMS).
“Dari kegiatan pos gizi ini, Ibu balita diberikan edukasi cara pengolahan bahan makanan yang baik dan cara memberikan bahan makanan sesuai kebutuhan gizi, mulai dari protein, kalsium dan sebagainya untuk percepatan penurunan angka stunting,” tutur Dian Fourita.
“Adanya pos gizi desa, diharapkan Ibu-ibu dan kader posyandu dapat lebih mengerti dengan bahan makanan dan nilai gizi yang terkandung di dalamnya. Kita juga bakal memberikan reward bagi balita yang semala 12 hari pemantauan gizinya mengalami kenaikan berat badan dan tinggi badan,” pungkas Dian. {sumber}