Berita Golkar – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima Pengurus Pusat Persatuan Putra Putri Angkatan Udara (PPP-AU) di kantornya pada Selasa (27/2).
Dalam pertemuan tersebut mereka akan bekerja sama dengan IMI, TNI-AU, dan PPP-AU dalam memanfaatkan potensi lahan milik TNI AU untuk dikembangkan menjadi sirkuit balap. Semisal lahan bekas bandara di berbagai daerah yang bisa dikembangkan menjadi track sirkuit balap motor dan mobil.
Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet eks Bandara Selaparang, NTB sukses dikembangkan menjadi sirkuit internasional MXGP, serta eks Bandara Polonia Medan menjadi sirkuit balap drag race dan drag bike.
“Melalui PPP-AU, IMI juga akan memaksimalkan kerja sama dengan TNI-AU untuk menghadirkan simulator pesawat agar bisa dinikmati masyarakat umum,” ujar Bamsoet.
Pengurus PPP-AU yang hadir antara lain, Ketua Umum Fastabiqul Khairat, Sekjen Tito Kustalin, Bendahara Umum Yetti Susilo Wati, Wakil Ketua Umum Dimas Andrew, dan Wakil Sekjen Mustika R.
Ketua DPR RI ke-20 itu mengajak PPP-AU agar senantiasa menjadi cooler system yang selalu menjaga kesejukan suasana kebangsaan. Salah satunya dengan senantiasa mengedepankan cara pandang yang bersifat holistik, memaknai kemajemukan suku, adat budaya, agama, dan berbagai keberagaman yang dimiliki, sebagai kekayaan dan kekuatan sumberdaya yang harus dirawat bersama.
“Karenanya PPP-AU dan MPR RI juga akan bekerja sama menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI untuk memasifkan wawasan kebangsaan, sehingga bisa menjadi kesadaran kolektif setiap elemen masyarakat,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu menerangkan, menyikapi dinamika kebangsaan yang semakin kompleks dan terus berkembang, penting bagi semua pihak untuk mengangkat kembali kesadaran wawasan kebangsaan dari segenap elemen bangsa. Khususnya generasi muda dan kelompok usia produktif yang saat ini mendominasi komposisi demografi di Indonesia.
“Menyiapkan generasi muda masa kini untuk kepentingan masa depan adalah proses yang akan selalu mewarnai kehidupan kebangsaan, sebagai sebuah siklus yang akan terus bergulir seiring perjalanan sejarah bangsa. Seiring laju peradaban, kita akan senantiasa dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan zaman. Apalagi saat ini kita sedang dihadapkan pada berbagai tantangan kebangsaan yang muncul dalam berbagai dimensinya,” pungkas Bamsoet. {sumber}