Terobosan Bupati Dico Ganinduto Sulap Terminal Mangkrak Jadi Ruang Terbuka Hijau di Kendal

Berita Golkar – Bupati Kendal Dico Ganinduto meresmikan peluncuran wifi gratis di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kaliwungu dan Boja pada Minggu 9 Juni 2024.

Masyarakat pun senang dengan adanya wifi gratis yang bisa diakses secara umum di lokasi tersebut.  “RTH yang saya buat ini bermanfaat atau tidak?” tanya Dico kepada masyarakat dikutip melalui akun Instagram resminya pada Selasa 11 Juni 2024.

Sontak, warga yang datang pun mengaku bahwa RTH yang dibuat oleh Dico sangat bermanfaat. “Bermanfaatttt!!” teriak para warga. Diketahui, sebelum dibangun RTH Boja, lokasi tersebut merupakan bangunan terminal yang sangat lama tidak dipakai atau mangkrak.

Menurut warga setempat terminal mangkrak tersebut bahkan di malam hari sering digunakan untuk kegiatan kegiatan negatif. Namun, di era Bupati Kendal Dico Ganinduto, salah satu programnya merevitalisasi bangunan tersebut agar lebih bermanfaat untuk masyarakat di Kabupaten Kendal.

Maka dibangun RTH yang kini telah dilengkapi dengan wifi dan masyarakat dapat mengaksesnya secara gratis. Sehingga, Dico pun berharap dengan adanya RTH Boja, masyarakat dapat memanfaatkannya untuk berbagai kegiatan seperti olahraga, UMKM dan lainnya.

Pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna mengapresiasi kinerja Bupati Dico, yang merevitalisasi terminal mangkrak menjadi RTH. Menurutnya, ide-ide kreatif tersebut sebagai optimalisasi dan peningkatan fungsi.

“Terminal mangkrak itu kan kumuh, semrawut, menjadi tempat untuk berkegiatan negatif. Ia bsia memberikan nilai plus berupa RTH, yaitu penggalihan fungsi,” kata Yayat.

Menurutnya, dari revitalisasi tersebut yang paling penting adalah nilai manfaat yang diterima oleh masyarakat.  “Jadi yang paling penting dari semua itu adalah quality of life. Apakah dengan perubahan itu, quality of life orang di Kendal itu makin bagus atau tidak,” katanya.

Ia memberi contoh, dari tidak punya taman punya taman, dari panas menjadi sejuk dengan RTH, ada rekreasi, ada ruang interaksi. Ini menjadikan quality of life meningkat, jadi apa yang dilakukan itu adalah bagaimana menambah nilai positif dari ruang,” lanjutnya.

Yayat mengatakan bahwa saat ini banyak ruang tak berguna, yang justru malah dijadikan tempat menghasilkan uang. Saat ini, menurutnya Bupati Dico bisa merubah bagaimana ruang tersebut memberikan nilai kebahagiaan bagi masyarakat.

“Jadi apalah artinya ada fungsi-fungsi ruang namun pada akhirnya tidak memberikan manfaat atau kebahagiaan buat warga. Jadi di sini, yang dilakukan oleh bupati itu kalau masyarakat menyambut dengan positif itu sangatlah bagus,” lanjutnya.

Menurutnya, sebagai kepala daerah ia bisa membaca arah pengembangan daerah yang dipimpin mendapat nilai tambah.

“Karena bagi masyarakat itu, mungkin tidak semuanya bisa ke mal, ke mal itu pasti butuh biaya. Kalau pendapatan mereka tidak meningkat, mereka tidak dapat ke mal, mereka butuh ruang-ruang yang secara sosial menambah kebahagian mereka. Ruang di mana mereka punya waktu lebih untuk membangun interaksi dan ada ruang yang didapat secara gratis,” tambahnya.

Sementara itu, dengan adanya wifi gratis yang disediakan oleh Bupati Dico, Yayat berharap dapat dimanfaatkan secara positif dan mengarah ke edukasi bagi masyarakat, termasuk menyediakan ruang bagi para pelaku UMKM.

“Asalkan wifi itu pemanfaatannya ke arah positif, jadi kapasitas pemanfaatan juga harus mengarah ke edukasi bukan ke arah ke negatifnya,” kata Yayat.

“Nah, bisa saja di situ menjadi ruang ekonomi juga, tapi tidak membuat sampah, jadi tidak membuat penataannya menjadi semrawut,” lanjutnya.

Ia berharap dengan disediakan adanya wifi gratis dan UMKM, masyarakat harus bisa lebih aktif dalam memanfaatkannya untuk menambah kreativitas bukan malah bermalas-malasan.

“Nah, di situlah harus ada edukasi bagaimana yang harus dilakukan di sana, apa yang boleh dan tidak boleh. Jadi taman harus ada rambu-rambunya, ada perhatiannya gitu. Jadi peringatan bagaimana tata cara menggunakan taman supaya taman itu menjadi lebih produktif,” katanya. {sumber}