Tiga Kandidat Berebut Rekomendasi Partai Golkar Untuk Pilkada Kabupaten Karangasem

Berita Golkar – Tiga kandidat Bakal Calon Bupati (Bacabup) Karangaem berebut rekomendasi dari Partai Golkar untuk maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) Karangasem. Mereka adalah I Nengah Sumardi, Gusti Putu Parwata, dan I Nengah Swadi. Dari ketiga nama tersebut hanya Sumardi yang merupakan kader partai, sedangkan dua sisanya kandidat independen.

Ketua DPD II Golkar Karangasem I Gusti Ngurah Setiawan mengatakan survei tahap II Partai Golkar yang akan berlangsung dari Minggu (7/7/2024) hingga tiga pekan ke depan hanya diikuti oleh tiga kandidat. Nantinya survei akan dilakukan secara acak dengan menyasar masyarakat secara langsung.

“Ketiga kandidat mempunyai peluang yang sama untuk dapat rekomendasi, mengingat ketiganya merupakan tokoh yang sama-sama punya basis pendukung yang militan,” kata Setiawan, Senin (8/7/2024).

Namun, nama Nengah Sumardi dikatakan sedikit lebih diunggulkan dari dua pesaingnya. Ini karena Sumardi merupakan kader Golkar yang saat ini sedang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Karangasem. Namun, elektabilitas ketiga kandidat menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi Golkar.

“Kader pasti punya nilai plus tersendiri, namun keputusan mutlak ada di induk partai. Jadi siapapun yang mendapat rekomendasi kami siap dukung dan yang tidak dapat rekomendasi agar legawa menerima,” ujar Setiawan.

Sementara itu, Nengah Sumardi mengaku sangat siap jika mendapat rekomendasi sebagai Bacabup Karangasem. Namun, ia tidak mau berandai-andai dan lebih fokus untuk turun ke masyarakat.

“Saya selalu siap jika ditugaskan, tapi saya tidak mau berandai-andai meski merupakan kader partai dan memiliki nilai plus untuk dapat rekomendasi. Saya serahkan sepenuhnya ke pimpinan partai,” kata Sumardi.

Dia mengungkapkan saat ini ia sedang fokus menjalin komunikasi secara intens dengan partai politik lain di Karangasem. Sejauh ini, komunikasi yang terjalin semuanya berjalan lancar dan dia berharap bisa berlanjut dengan koalisi.

“Kami jalin komunikasi dengan semua partai, ada juga yang sudah mulai mengerucut tapi sewaktu-waktu tetap bisa berubah karena keputusan ada di induk partai. Karena kami (Golkar) ingin menang dan pasti pilihannya yang terbaik nantinya,” ujar Sumardi. {sumber}