Berita Golkar – Kandidat bakal calon gubernur Sulsel Partai Golkar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) adalah sosok petarung. Niatnya ingin maju berkontestasi di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024 semata-mata karena ingin mengabdi di kampung halamannya.
“Saya selalu optimis, karena sifatku begitu tidak pernah pesimis kalau ada kegiatan, Petarung begitu. Kadang tembok ditabrak,” tutur IAS beberapa waktu lalu.
Bentuk keseriusannya telah terlihat jauh sebelum Pemilu. Sejak dua tahun belakangan, IAS telah roadshow ke 24 kabupaten kota di Sulsel. “Kalau saya alhamdulillah sudah 2 tahun saya jalan,” kata Wali Kota Makassar 2004-2014 itu.
Dia juga telah menggalakkan penyebaran Alat Peraga Kampanye (APK) di berbagai daerah di Sulsel. Seperti baliho, spanduk, dan sebagainya. “Saya sudah sebarkan selama Ramadan puluhan ribu atribut APK,” ucapnya.
Kiat itu diyakininya bisa mendongkrak elektabilitasnya. Karena sosoknya bakal dikenali oleh publik. “Karena metode itu salah satu cara meningkatkan elektoral,” terangnya.
Kemudian menyinggung soal partai pengusung, IAS mengaku sebagai kader sangat berharap diusung Golkar. Penentuan ini sepenuhnya ada di tangan DPP dan Ketua Umum Airlangga Hartarto. “Alhamdulillah, saat ini status sebagai bakal calon gubernur partai Golkar semoga direstui oleh DPP untuk ditingkatkan menjadi calon,” harapnya.
Untuk mendapatkan rekomendasi Golkar, DPP akan melihat elektoral figur yang akan diusung. IAS cukup optimis melihat dirinya aktif berkeliling di sejumlah daerah.
Seperti diketahui, IAS saat ini masih berjuang untuk mendapatkan rekomendasi di parpolnya sendiri, Golkar. Dia harus bersaing dengan sejumlah kader internal lainnya. Adnan Purichta Ichsan, Taufan Pawe, dan Indah Putri Indriani.
Sementara itu, nama lain yang sempat masuk daftar Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid memutuskan tidak bertarung lagi di Pilgub Sulsel.
Ia juga menyebut dalam satu atau dua bulan ke depan, kajian ilmiah berbasis survei yang akan dijajakinya sekaligus akan bisa memberi gambaran bakal wakil pendamping yang lebih tepat.
“Insya Allah ada dua hal mendasar untuk membicarakan siapa wakil nanti. Paling tidak benar-benar memberi support terkait kekuatan elektoral, dan mendapat restu dari partai pengusung,” kata sosok yang dikenal luas dengan tagline GubernurKu itu. {sumber}