DPP  

Usung Gibran Cawapres, Maman Abdurrahman Pede Suara Partai Golkar di Jateng Ikut Terkerek

Berita Golkar – Jawa Tengah diprediksi menjadi salah satu zona tempur yang bakal sengit di Pemilu 2024. Jawa Tengah yang selama ini seakan menjadi kandang bagi PDIP diprediksi bakal terbelah seiring keberadaan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres bagi Prabowo Subianto.

Partai Golkar yang merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) optimis suara mereka bisa ikut terkerek dampak pencalonan Prabowo-Gibran.

“Terkait Jawa Tengah suka ataupun tidak suka kita dapat kemanfaatkan lebih dengan hadirnya mas Gibran,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar, Maman Abdurrahman di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis (26/10/2023).

Maman cukup pede suara Golkar bakal terkerek seiring pemasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 lantaran partainya merupakan yang pertama secara resmi mengusung Gibran sebagai cawapres. Terlebih, ujar dia, ada sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah yang berasal dari Golkar.

“Tinggal kita menentukan dengan tim, daerah mana di Jateng yang akan kita jadikan target penetrasi,” kata Maman.

Maman menuturkan secara nasional pihaknya menargetkan bisa tetap berada di dua besar perolehan suara Pemilu 2024 atau mendapatkan 120 kursi. “Target Golkar di Pemilu 2024 dapat 120 kursi DPR RI atau 20,7 persen dari total 580 kursi,” kata Maman.

Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat Bapilu Partai Golkar, Idrus Marham optimis target tersebut bisa dicapai jika seluruh pengurus turun maksimal menjangkau masyarakat. “Sekali lagi saya punya keyakinan bahwa target yang dibuat bisa kita capai,” kata Idrus.

Sebelumnya, Pengamat politik dari Universitas Nasional, Selamat Ginting menyebut belum bisa diprediksi siapa yang bakal menaklukan Jawa Tengah di Pilpres 2024 mendatang. Sebab, suara PDIP akan diganggu dengan keluarga Jokowi yang juga punya pengaruh di Jawa Tengah.

Ginting menyebut dominasi PDIP dan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah sejatinya tak terlalu moncer jika mengacu pada hasil Pilkada Jawa Tengah terakhir pada 2018 silam.

Sebab, Ganjar yang saat itu merupakan gubernur petahana tidak bisa menang telak melawan Sudirman Said selaku penantangnya.

“Makanya belum bisa memastikan juga Jateng akan menang untuk calonnya PDIP dan Ganjar atau malah ke pasangan Prabowo-Gibran karena suaranya di sana terbelah,” kata Ginting. {sumber}