Berita Golkar – Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Erwan Setiawan meminta pemerintah yang daerah ada di kawasan rawan bencana gempa bumi menyiapkan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS).
Hal itu merujuk pada kejadian gempa bumi terbaru di Bogor pada 10 April 2025 dengan magnitudo 4,1. Gempa dangkal yang diikuti dengan munculnya suara gemuruh itu terjadi akibat aktivitas Sesar Citarik.
Selain Sesar Citarik, jauh sebelumnya ada beberapa sesar aktif di Jawa Barat yang menimbulkan gempa bumi. Di antaranya Sesar Cugenang di Cianjur, sesar di daerah Sumedang dan sekitarnya, Sesar Cimandiri, Sesar Garsela, hingga Sesar Lembang di Bandung Raya.
“Cimahi sudah siapkan Early Warning System, segera diikuti daerah lain terutama yang ada di daerah sesar pemicu gempa bumi. Cimahi penting punya itu karena kan masuk sesar lembang,” kata Erwan saat ditemui di Cimahi, Senin (14/4/2025), dikutip dari Detik.
Tak cuma itu saja, pemerintah daerah juga mesti melakukan mitigasi dan edukasi terhadap masyarakat yang berada di bawah bayang-bayang gempa bumi akibat aktivitas sesar aktif di Jawa Barat.
“Bencana ini kan tidak bisa diprediksi, cuma kita bisa antisipasi melalui mitigasi. Termasuk untuk pemerintah daerah, diedukasi masyarakatnya supaya siap menghadapi bencana gempa bumi,” kata Erwan.
Masyarakat juga saat ini dituntut bisa mengetahui mitigasi kebencanaan untuk meminimalisir korban akibat gempa bumi. Saat gempa terjadi, mereka harus tahu kemana mesti menyelamatkan diri.
“Jadi masyarakat harus paham juga dan meningkatkan kewaspadaan. Memang tidak bisa diprediksi, tapi jangan sampai ketika ada bencana nanti tidak siap dan kalang kabut,” tutur Erwan. {}