Wagub Gorontalo, Idah Syahidah Serukan Gerakan Bersama Lawan Kekerasan Perempuan dan Anak

Berita GolkarWakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Seminar Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang digagas oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Gorontalo.

Dalam sambutannya, Idah Syahidah menyampaikan keprihatinannya atas masih maraknya kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak, bahkan dalam lingkungan keluarga yang seharusnya menjadi tempat paling aman.

Dirinya menyebutkan bahwa sering kali pelaku kekerasan justru berasal dari orang-orang terdekat, termasuk pasangan hidup sendiri. “Keluarga yang seharusnya memberikan perlindungan justru menjadi ancaman bagi putra-putri kita,” ujar Idah, dikutip dari Hulondalo.

Menurutnya, perempuan harus menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan kekerasan, yang tentunya membutuhkan kecerdasan, kemandirian, dan keberdayaan.

Untuk itu, Idah mengapresiasi peran organisasi seperti Dharma Wanita Persatuan yang terus mendorong perempuan untuk menjadi sehat dan berdaya, baik secara fisik, mental, maupun sosial.

Berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), selama Januari hingga Juni 2024 tercatat 7.842 kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia, dengan kekerasan seksual menjadi kasus terbanyak sejak 2019.

Di Provinsi Gorontalo sendiri, tercatat 250 kasus kekerasan, dengan 187 di antaranya melibatkan anak-anak sebagai korban. “Ini adalah isu kemanusiaan yang sangat memprihatinkan dan tantangan serius bagi kita semua di era modern ini,” tegas Idah.

Diakhir sambutannya, Idah menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dalam menanggulangi kekerasan.

Pemerintah Provinsi Gorontalo, katanya, berkomitmen melindungi kelompok rentan, khususnya perempuan dan anak, melalui berbagai upaya preventif dan edukatif, termasuk lewat kegiatan seminar seperti ini.

“Perempuan, terutama yang tergabung dalam organisasi-organisasi perempuan seperti Dharma Wanita, harus menjadi pelopor utama dalam mencegah kekerasan dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya,” pungkasnya. {}