Berita Golkar – Jauh sebelum dilantik, Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri memastikan dalam kepemimpinannya menghadirkan birokrasi yang sehat. Jauh dari jual-beli jabatan ataupun lobi-lobi politik, hanya untuk kepentingan golongan tertentu.
Karena itu, dalam memilih pejabat akan menerapkan sistem meritokrasi. Yaitu, memilih pejabat berdasarkan kemampuan dan kompeten dalam bidang tersebut.
Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri menerangkan, dalam penerapan sistem meritokrasi, lantas tidak memberikan kesempatan kepada kerabat dekat kepala daerah untuk mengisi jabatan kosong.
Menurutnya, hal itu bukan menjadi batasan. Semasih dari sisi kualitas dan kemampuan pejabat yang bersangkutan memenuhi kriteria untuk menduduki jabatan tersebut. Termasuk, orang-orang yang sudah lama di birokrasi.
“Saya rasa kita tidak hanya mengukur dari sisi itu ya (kerabat dekat). Tetapi melihat dari sisi kemampuannya,” jelas Umi Dinda, sapaan Wagub NTB, Senin (24/2/2025), dikutip dari NTBSatu.
Menurut Mantan Bupati Bima ini, kepala daerah atau siapapun tidak bisa menghentikan mimpi seseorang untuk menjadi bagian dari birokrasi. Walaupun ada ikatan kekerabatan dengan pimpinan.
“Tidak juga lantas memutus kesempatan orang yang sudah lama di birokrasi karena memang pimpimannya adalah keluarganya, tetapi kita melihat dari kinerjanya,” ujar Umi Dinda.
Asesmen Eselon II dan III
Untuk menentukan kompetensi setiap pejabat, rencananya, Pempriv NTB akan melaksanakan asesmen untuk eselon II dan eselon III. Tujuan asesmen ini, kata Umi Dinda, bukan hanya untuk melakukan mutasi dan rotasi pejabat. Tetapi, untuk mendapatkan pejabat kompeten di bidangnya.
“Nanti beliau akan melaksanakan asesmen baik di eselon II, eselon III. Tujuannya, bukan sekadar untuk rotasi dan mutasi. Tetapi untuk mengukur kinerja pejabat yang sudah diberikan amanah,” imbuhnya.
Sebagai informasi, saat menjabat sebagai Bupati Bima, Umi Dinda mengangkat sejumlah pejabat yang berasal dari kerabat dekatnya. Namun demikian, ia mengaku pengangkatan kerabat dekatnya itu berdasarkan kemampuan dan kinerja.
Adapun pejabat tersebut, yakni Sekretaris Daerah (Sekda), Adel Linggi Ardi yang merupakan pamannya. Kemudian, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Bima, Laily Ramdhani merupakan iparnya. Serta, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima, Afifudin merupakan pamannya. {}