Berita Golkar – Pertumbuhan ekonomi Kota Cirebon pada triwulan I tahun 2025 tercatat sebesar 4,89 persen, dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Transportasi dan Pergudangan, serta Industri Pengolahan.
Data tersebut disampaikan Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, dalam acara pengukuhan Jajang Hermawan sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon di Ruang Sasana Gunung Jati, Jalan Yos Sudarso No. 5–7, Kota Cirebon, Rabu (13/8/2025).
Dari sisi permintaan, optimisme konsumen di Kota Cirebon masih terjaga, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada di zona optimis pada angka 146,17. Sementara itu, tingkat kemiskinan tahun 2024 menurun menjadi 9,02 persen, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 9,16 persen.
“Capaian ini merupakan hasil berbagai program pemerintah yang fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengendalian inflasi, pemerataan pembangunan, peningkatan daya saing daerah, pemajuan kebudayaan, reformasi birokrasi, serta menjaga ketenteraman umum,” jelas Edo, dikutip dari ArahPantura.
Selain itu, indikator lain seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2024 mencapai 77,08 (kategori tinggi), dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun dari 7,66 persen pada 2023 menjadi 6,29 persen pada 2024.
Meski pertumbuhan ekonomi 2025 sedikit melambat akibat dampak pandemi dan ketidakpastian global, Edo menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan Bank Indonesia, untuk menjaga stabilitas ekonomi makro.
Inflasi Kota Cirebon pada Juli 2025 tercatat sebesar 0,53 persen (mtm) dan 2,53 persen (yoy), masih berada dalam kisaran target nasional 2,5 persen. Keberhasilan ini didukung oleh sinergi Pemkot dan BI melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Beberapa program strategis yang dijalankan bersama antara lain Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Pasar Murah, Warung Peduli Inflasi (Waduli), Pengembangan Klaster Ketahanan Pangan dan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
BI Cirebon juga aktif mendorong pengembangan UMKM, termasuk sektor pendukung pariwisata di Ciayumajakuning, melalui program unggulan Wira Kriya Wastra bekerja sama dengan FSRD Institut Teknologi Bandung (ITB). UMKM binaan juga difasilitasi untuk tampil di pameran nasional dan internasional seperti Karya Kreatif Indonesia dan INACRAFT.
“Kami berharap di bawah kepemimpinan Pak Jajang Hermawan, BI Cirebon dapat terus menghadirkan program inovatif yang mampu menjawab tantangan ekonomi dan mendorong pertumbuhan daerah,” ujar Edo.
Pemkot Cirebon berkomitmen mendukung penuh agenda BI, mulai dari High Level Meeting TPID dan TP2DD, perluasan kerja sama Waduli, hingga program strategis lainnya demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera. {}