Walikota Robinsar Janjikan Pinjaman Modal Tanpa Bunga Hingga Mesin Panen Untuk Petani Cilegon

Berita Golkar – Walikota Cilegon, Robinsar menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kesejahteraan para petani. Sejumlah program mulai dari pengadaan alat panen hingga fasilitas pinjaman modal tanpa bunga disiapkan untuk mendukung produktivitas pertanian.

“Kami ingin manfaat dari program-program pertanian ini bisa langsung dirasakan masyarakat, khususnya petani. Tujuan utamanya adalah peningkatan kesejahteraan,” kata Robinsar dalam acara Revolusi Pertanian yang digelar Yayasan Bhakti Bela Negara di RM H. Jeje, Kedungbulus, Kamis (31/7/2025), dikutip dari HarianBanten.

Dalam anggaran perubahan tahun ini, Pemkot Cilegon mengalokasikan dana khusus untuk membeli mesin panen combine. Alat ini disebut bisa mempercepat proses panen dan meningkatkan hasil produksi. “Dengan Combine, waktu panen jadi lebih cepat. Lahannya bisa langsung ditanami lagi. Ini jelas efisien dan menguntungkan,” ujar Robinsar.

Petani Bisa Pinjam Modal Tanpa Bunga

Tak hanya alat pertanian, Robinsar juga mengungkapkan rencana program pinjaman modal nol persen bagi petani. Skema ini dirancang untuk memutus ketergantungan petani terhadap tengkulak yang sering memberikan pinjaman dengan syarat merugikan.

“Petani jangan lagi terjebak utang ke tengkulak yang menetapkan harga beli seenaknya. Kami akan siapkan skema pinjaman tanpa bunga,” tegasnya.

Robinsar juga menghimbau para petani agar menjual hasil panennya langsung ke Bulog. Menurutnya, Bulog menawarkan harga yang lebih stabil dan menguntungkan dibanding tengkulak atau pabrik yang tidak menetapkan standar harga. “Langsung ke Bulog saja. Harganya pasti, keuntungannya jelas. Jangan jual ke tengkulak yang justru merugikan,” imbaunya.

Yayasan: Manfaatkan Lahan Kosong untuk Sawah

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Bhakti Bela Negara Provinsi Banten Sahruji menyoroti banyaknya lahan kosong milik perusahaan di Cilegon yang belum dimanfaatkan secara optimal. Ia mendorong agar lahan-lahan itu bisa dialihfungsikan sementara menjadi lahan pertanian.

“Kalau uji coba tanam padi ini berhasil, kami harap bisa kelola lahan-lahan yang belum dipakai untuk pertanian sebelum berubah jadi kawasan industri,” ujar Sahruji.

Ia juga berharap Cilegon bisa dikenal bukan hanya sebagai kota industri, tapi juga sebagai daerah yang tangguh secara pangan. “Cilegon harus bisa swasembada pangan. Dengan kolaborasi semua pihak, ini bukan hal yang mustahil,” tutupnya. {}