Walikota Vinanda Prameswati Antar Kediri Raih Penghargaan Akselerasi Wisata Kota Terintegrasi

Berita GolkarWali Kota Kediri Vinanda Prameswati membawa daerahnya menerima penghargaan Anugerah Program Ekonomi Terpuji Kategori Akselerasi Wisata Kota Terintegrasi.

Penghargaan ini menegaskan komitmen Vinanda dalam mewujudkan Kediri City Tourism (D’Cito), program yang menata Jalan Dhoho dan destinasi wisata lain secara terpadu, sekaligus memberdayakan UMKM lokal dan menguatkan sektor ekonomi kreatif.

Vinanda menerima langsung penghargaan tersebut di panggung detikJatim Awards 2025.

“Suatu kehormatan Kota Kediri mendapatkan penghargaan detikJatim Award. Ini bukan hasil untuk Pemkot Kediri, tetapi hasil kerja keras Kota Kediri dan warga yang telah mempromosikan potensi wisata di Kota Kediri,” ujar Vinanda, Rabu (5/11/2025), dikutip dari Detik.

Ia berharap penghargaan ini menjadi pemacu semangat untuk terus mengembangkan pariwisata di Kediri.

“Harapannya semoga menjadi semangat baik Pemkot Kediri dan warga untuk meningkatkan pariwisata agar menambah tarikan ekonomi dan menarik wisatawan ke Kota Kediri,” lanjutnya.

Pemkot Kediri di bawah kepemimpinan Vinanda Prameswati mendorong terwujudnya Kediri City Tourism atau D’Cito, yakni konsep wisata perkotaan yang terintegrasi dengan memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki.

Pemkot Kediri mulai menata Jalan Dhoho sebagai ikon potensial Kota Kediri yang diharapkan bisa dikembangkan layaknya Malioboro di Yogyakarta. Jalan Dhoho akan dijadikan pusat pariwisata dan ekonomi kreatif melibatkan UMKM produk lokal, yang berada di sejumlah kampung seperti Kampung Batik, Kampung Tenun, Kampung Tahu, hingga Kampung Jamu.

Bukan hanya itu, Vinanda akan menggabungkan City Tourism itu dengan pengembangan wisata Gunung Klotok, Wisata Selomangleng, serta Sungai Brantas yang kaya akan sejarah dan cerita lokal.

Pengembangan wisata ini juga akan disertai penguatan UMKM lokal melalui berbagai program seperti Kediri Kreatif Network atau Keren yang diharap mampu memperluas pasar UMKM serta mengembangkan 17 sektor ekonomi kreatif di Kota Kediri, serta Dana Bergulir Kredit Usaha Masyarakat Profesional Aman dan Nyaman (KUMAPAN) sebagai kredit usaha mikro. {}