Berita Golkar – Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani dan Duta Besar Kroasia untuk Indonesia, Nebojsa Koharovic berdiskusi soal peluang penempatan pekerja migran Indonesia di negara itu, Selasa (4/3/2025) pagi.
Dalam diskusi itu, Indonesia berpeluang menempatkan pekerja migran di Kroasia khususnya di sektor hospitality dan konstruksi melalui berbagai skema baik antar pemerintah (G to G) maupun dengan melibatkan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI).
“Saya menyambut baik pertemuan ini, dan berpikir Kroasia bisa jadi opsi penempatan pekerja migran Indonesia. Tentunya kami akan memastikan syarat dan ketentuannya berpihak pada pelindungan pekerja migran kita,” katanya usai pertemuan.
Adapun gaji minimum yang ditawarkan dimulai dari 1200-1500 euro, termasuk tanggungan akomodasi dan transportasi.
Saat ini, pekerja migran di Kroasia masih didominasi oleh para pekerja asal Filipina, Nepal dan India.
Kondisi itu, lanjut Politisi Partai Golkar itu, menjadi peluang pekerja migran Indonesia ikut andil masuk dan bekerja di dua sektor andalan penyumbang GDP Kroasia tadi.
“Tentunya ini semua akan segera kami kaji,” tegas Christina Aryani.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar periode 2019-2024 itu menambahkan, dalam pertemuan tersebut, Kementerian P2MI sepakat membentuk MoU Payung antar Kementerian P2MI dengan Ministry of Labour Kroasia.
“MoU itu secara garis besar akan mengatur kesepakatan untuk melakukan kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia,” pungkas Christina Aryani.