Wamen P2MI, Christina Aryani Interogasi Lima CPMI Ilegal Yang Terindikasi Jadi Admin Judol di Kamboja

Berita Golkar – Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani menginterograsi langsung lima calon pekerja migran di Shelter PMI Tangerang. Para calon pekerja migran itu diamankan saat hendak terbang menuju Malaysia dengan tujuan akhir Kamboja di Bandara Soekarno-Hatta.

Mereka hendak berangkat bekerja keluar negeri secara non-prosedural (ilegal) sebagai operator judi online (judol). Terlebih usia para pekerja migran tersebut masih kisaran 18-20 tahun.

Saat interogasi Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani tidak sendiri. Namun, didampingi Direktur Prngawasan Pencegahan dan Penindakan Kementerian P2MI, Brigjen Eko Iswanto.

“Awalnya para CPMI itu sulit mengaku. Hasilnya ternyata hendak diberangkatkan secara non-prosedural ke Kamboja dan dipekerjakan sebagai operator judi online,” ujarnya, Selasa (31/12/2024), dikutip dari RRI.

Aryani menuturkan hal ini untuk menunjukkan hampir setiap hari selalu ada aja kasus-kasus keberangkatan pekerja migran non-prosedural. “Mungkin teman-temankan juga sudah sangat paham ya? Cerita-cerita apa saja tuh yang ada di Kamboja,” kata dia.

“Setiap hari kita dengar tadi dari penelusuran, saya bicara dengan adik-adik ini. Katanya mereka enggak tahu kalau ada kasus-kasus itu di Kamboja, infonya banyak sekali kan yang disetrumlah yang disekaplah yang mesti bayar ganti rugi lah dan lain-lain,” sambung Aryani.

Jadi, lanjutnya, pemerintah itu sebetulnya tidak mau menyetop warga negara yang ingin pergi ke luar negeri mencari penghidupan yang lebih baik. Tetapi hanya ingin mereka berangkat dengan cara yang aman.

“Supaya apa ya? Jangan sampai terjadi apa-apa di mereka nanti kayak di Kamboja. Masih banyakkan kita lihat yang keberadaannya, kita tidak tahu gitukan karena dibawa berpindah-pindah oleh sindikatnya,” ucapnya.

Diketahui, Kementerian P2MI menggagalkan keberangkatan calon pekerja migran Indonesia yang direkrut sebagai operator judi online di negara Kamboja. Mereka diamankan di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Para calon pekerja migran itu berangkat secara non-prosedural (ilegal) diantaranya, RH (18) warga Aceh Utara, Aceh. Kemudian, MF (25), NB (21), LB (19), dan YA (24) warga Langkat, Sumatra Utara (Sumut).

“Hari ini ada lima orang, sebelumnya ada empat orang, setiap hari ada terus. Para korbannya anak-anak muda yang berasal dari  Aceh dan Sumut,” ujar Christina Aryani, Wakil Menteri P2MI di Tangerang, Selasa (31/12/2024). {}