Berita Golkar – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menilai sejumlah negara di Afrika berpotensi menjadi peluang pasar baru untuk terapis spa dari Indonesia.
Christina mengatakan bahwa dia mendapat informasi bahwa Tirta Ayu Spa telah membuka pasar terapis spa Indonesia dan memiliki 60 terapis yang tersebar di lima negara di Afrika, yaitu di Eswatini, Nigeria, Kamerun, Ghana dan Sierra Leone, menurut siaran pers KP2MI di Jakarta, Selasa.
“Ini bisa menjadi peluang yang sangat bagus, karena yang ditawarkan tidak hanya teknik memijat, tapi paket full untuk menjalankan bisnis spa, termasuk produk-produk pendukungnya seperti essential oils, aromaterapi hingga desain interior,” kata Christina.
Christina juga mendapat masukan untuk mendorong lahirnya identitas merek atau branding dari pelaku usaha terapis spa di luar negeri tersebut.
“Ini bagian dari upaya kita me-rebranding spa therapist Indonesia di luar negeri agar lebih baik lagi, memiliki nilai jual dan bersaing di luar negeri,” ujar politisi Partai Golkar ini.
Wamen P2MI itu menyebutkan bahwa pelaku usaha terapis spa itu memiliki pusat pelatihan di Bojonegoro, Jawa Timur dan berasosiasi dengan lembaga sertifikasi khusus terapis spa di Swiss yang membuat terapis spa dari pelaku usaha tersebut diakui di luar negeri.
“Pelatihan yang mereka berikan juga merangkul anak-anak putus sekolah dan ibu tunggal yang ingin mengubah hidup mereka,” tambahnya.
Sementara itu, pemilik usaha spa di luar negeri tersebut, Leniwati, mengatakan bahwa masyarakat Afrika menyukai aspek heritage atau nilai tradisi otentik dan tradisional yang melekat dalam setiap layanan.
“Nilai heritage Indonesia yang kita kenalkan dan masyarakat di Afrika suka sekali. Mulai dari salam kepada konsumen, teknik pemijatan, minyak dan aromaterapi yang kita pakai, suasana hingga interior spa yang kita lengkapi dengan wastra Jawa,” katanya. {sbr}