Wamendag Dyah Roro Esti Minta Pelaku Usaha Produktif Dukung Pertumbuhan Ekonomi RI

Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mendorong para pelaku  usaha  untuk produktif  dan  inovatif  jajaki  ragam  peluang  di  bidang  kewirausahaan. Hal tersebut  dapat menjadi  sumbangsih  nyata  pada  pertumbuhan ekonomi  dan  mendukung realisasi visi Indonesia Emas  2045.

Demikian diutarakan Wamendag  Roro  dalam  Business Talk  Ramadan Badan  Pengurus  Pusat Himpunan  Pengusaha KAHMI  (BPP  HIPKA),  pada  Jumat  (7/3)  di  Masjid Istiqlal, Jakarta.

Kegiatan   yang  mengangkat  tema  “Peluang  dan  Tantangan  Perdagangan  Indonesia  dalam Menghadapi Indonesia Emas 2045” ini dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI, Muhammad Syafi’i; Ketua Umum BPP HIPKA, Kamrussamad; dan ratusan peserta yang merupakan anggota HIPKA.

Wamendag  menjelaskan,  kewirausahaan  melalui  usaha  mikro,  kecil,  dan  menengah  (UMKM) adalah  penggerak  utama  perekonomian  Indonesia  yang  dapat  membuka lapangan  pekerjaan dan mengeksplorasi  industri  kreatif.

Tiga  hal  yang  disebutkan  Wamendag  Roro  sebagai  peluang perdagangan  adalah,  adanya pasar  dalam  negeri  yang  besar,  tingginya  usia  produktif,  dan  indeks daya saing Indonesia di dunia yang meningkat.

Selanjutnya,  menurut  Wamendag  Roro,  peran  UMKM  juga  tercermin  dari  daya  tahan  ekonomi nasional di tengah tantangan global hingga berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen  pada  2024.

“Tercapainya  Indonesia  Emas  2045  sangat  bergantung  pada  pertumbuhan ekonomi,  maka  kita perlu  menyadari  berbagai  tantangan  dan  peluang  yang  ada  untuk  membuat langkah strategis dalam menghadapinya,” ucap Wamendag Roro, dikutip dari WartaEkonomi.

Guna  mendukung  target  capaian  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  sebesar  8  persen  pada 2029, Kementerian  Perdagangan  telah  membuat  target  peningkatan  ekspor  yaitu  sebesar  7,1 persen hingga 9,64 persen selama 2025–2029, salahsatunya melalui program UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.

“UMKM BISA Ekspor adalah bentuk upaya adaptif dan responsif Kemendag terhadap berbagai tantangan perdagangan nasional dan global. Salah satu langkah konkret yaitu pelaksanaan business  matchingsecara  berkala  yang  difasilitasi  oleh  perwakilan  perdagangan  di berbagai negara,” tandasnya.

Wamendag  Roro  memaparkan,  sejak  Mei  2020  Indonesia  juga  mencatatkan  surplus  selama  57 bulan  berturut-turut.  Menurutnya,  hal  ini  menjadi  salah  satu  pondasi  penting  bagi  perjalanan menuju  Indonesia  Emas  2045.  Adapun  negara  tujuan  ekspor  utama  Indonesia  masih  didominasi oleh RRT, Amerika Serikat, Jepang, India, dan negara-negara ASEAN.

Sementara itu, tantangan perdagangan yang perlu diantisipasi secara sigap antara lain adalah  isu lingkungan dan perubahan iklim, perkembangan geopolitik global, disrupsi ekonomi dan keuangan digital, gangguan rantai pasok global, serta gejolak harga pangan dan energi.

Wamendag menambahkan, untuk berhasil menghadapi berbagai tantangan tersebut, mutlak dibutuhkan sinergi berbagai pihak termasuk asosiasi seperti HIPKA yang konsisten melakukan pembinaan dan memberikan pendampingan bagi UMKM.

“Kemendag  senantiasa  terbuka  merangkul  berbagai  pihak,  dan  asosiasi  salah  satu  menjadi  mitrastrategis  kami  dalam  upaya  transformasi  UMKM.  Penerapan  asas  gotong  royong  adalah  kunci keberhasilan mencapai target pertumbuhan ekonomi,” tegas Wamendag Roro.

Wamendag mengajak seluruh anggota HIPKA untuk jeli melihat peluang dan menghadirkan solusi yanginovatif  dan berkelanjutan  melalui berbagai  produk,  baik  barang  maupun  jasa,  serta  cermat memanfaatkan program dan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, termasuk yang dihadirkan oleh Kemendag.

“Ada  berbagai  pelatihan  UMKM  dan  program  fasilitasi  ekspor yang dihadirkan oleh Kementerian Perdagangan,  termasuk  penggunaan  platformInaExport  untuk  mendapat  berbagai  informasi terkait  analisis  pasar  ekspor,  produk  unggulan,  business  matching,  sampai  pameran  di  dalam maupun luar  negeri. Silakan  anggota  HIPKA memanfaatkan ini  dengan  optimal agar  berkembang dan kian sejahtera,” tutup Wamendag Roro. {}