Wamendag Dyah Roro Esti Perkuat Kebijakan Perdagangan Inklusif Dalam Kerangka Kerja RI-Chile CEPA

Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri berharap Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam perdagangan dan investasi.

Dengan memperkuat kebijakan perdagangan yang inklusif gender dalam kerangka kerja Indonesia-Chile CEPA, dapat dipastikan perempuan memiliki andil yang lebih besar dalam membentuk masa depan ekonomi kedua negara Indonesia dan Chili perlu meningkatkan program peningkatan kapasitas, memfasilitasi akses ke pembiayaan perdagangan, dan menciptakan peluang bimbingan bagi para pengusaha perempuan.

“Dengan kata lain, memperkuat kebijakan perdagangan yang inklusif gender dalam kerangka kerja Indonesia-Chile CEPA. Pelaku usaha perempuan, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), harus memanfaatkan perjanjian ini untuk mengakses pasar baru dan mengembangkan bisnis mereka,” paparnya, dikutip dari PortoNews.

Melalui Indonesia-Chile CEPA, kedua negara bertujuan untuk mendorong tren lebih banyak perusahaan yang dipimpin perempuan terlibat dalam kegiatan ekspor serta memperoleh manfaat dari tarif preferensial dan akses pasar yang lebih baik. Selain itu, investor perempuan memiliki peran penting dalam sektor-sektor utama seperti perhotelan, industri kreatif, dan inisiatif perdagangan berkelanjutan antara Indonesia dan Chili.

“Kami berharap bahwa kelompok kerja (working group) investasi akan segera dimulai dan peninjauan Indonesia-Chile CEPA akan mengikuti implementasi Trade in Services pada 2025 sehingga kerja sama Indonesia-Chile CEPA akan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Kami sangat mendukung inisiasi negosiasi ini dan akan melakukan tinjauan umum terhadap Indonesia-Chile CEPA setelah implementasi Indonesia-Chile CEPA Trade in Services pada 2025,” ungkap Wamendag.

Bagi Wamendag Roro, tema acara yang diusung bukan sekedar slogan. Ini adalah ajakan untuk bertindak, sebuah pengingat akan pekerjaan yang harus terus dilakukan, untuk memastikan bahwa perempuan dan anak perempuan memiliki kesempatan yang sama di setiap sektor, terutama dalam perdagangan, bisnis, dan kepemimpinan global.

Perdagangan adalah mesin yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi. Sudah terlalu lama, perempuan kurang terwakili dalam bidang ini. Di Indonesia, bisnis yang dimiliki perempuan memainkan peran penting dalam perekonomian, terutama dalam UMKM.

Dapat dilihat transformasi digital dan niaga-el telah membuka pintu bagi para pengusaha perempuan, memungkinkan mereka untuk terhubung dengan pasar internasional dan mengembangkan bisnis mereka hingga ke luar negeri.

Tetapi, imbuh Wamendag Roro, hambatan masih tetap ada. Akses terhadap keuangan, jaringan, dan rantai pasokan global masih menjadi tantangan bagi banyak pengusaha perempuan.

“Inisiatif seperti acara jejaring hari ini sangat penting. Dengan berjejaring dan berkumpul, kita dapat berbagi pengetahuan, membangun koneksi, dan mendukung satu sama lain dalam menciptakan lingkungan perdagangan dan bisnis yang lebih inklusif,” tutur Wamendag Roro.

Mencapai kesetaraan gender dalam perdagangan dan bisnis bukanlah tugas pemerintah saja. Hal ini membutuhkan pendekatan seluruh masyarakat. Termasuk menuntut komitmen sektor swasta untuk menciptakan tempat kerja yang inklusif, dukungan lembaga keuangan untuk menawarkan lebih banyak peluang bagi bisnis yang dipimpin perempuan, dan keterlibatan mitra global untuk mempromosikan kebijakan perdagangan yang adil dan setara.

Wamendag Roro menekankan, Indonesia tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra

internasional, termasuk Chili dan ASEAN, untuk menumbuhkan lingkungan di mana perempuan dapat berkembang sebagai pengusaha, investor, dan pengambil keputusan dalam perdagangan. Masa depan ekonomi kedua negara bergantung pada hal tersebut. {}