Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengakui adanya kesenjangan kesiapan digital yang cukup besar di berbagai aspek di Indonesia. Hal ini krusial, mengingat perdagangan digital signifikan untuk membina dan memperbesar akses partisipasi UMKM di pasar.
Untuk itu, diperlukan upaya bersama untuk semakin menutup kesenjangan digital. Jerry pun mengajak negara-anggota ASEAN untuk ikut berpartisipasi dan memanfaatkan sepenuhnya perdagangan digital.
“Potensi digital ASEAN dan Indonesia sangat besar. Hal ini didukung beberapa perjanjian kerja sama di bidang ekonomi digital yang telah dilaksanakan sejak awal 2000-an. Digitalisasi adalah isu strategis,” ungkap Jerry dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 6 September 2023.
Jerry juga menuturkan isu penting lainnya, yaitu kebijakan dekarbonisasi dan ekonomi hijau yang banyak diterapkan di sebagian besar negara. Prioritas utama kawasan ini adalah transisi menuju ekonomi hijau yang melibatkan pergerakan menuju jalur dekarbonisasi ASEAN.
“Dekarbonisasi dapat mendukung kemajuan kolektif dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) karena enam di antaranya berkaitan erat dengan ekonomi hijau,” ujar Jerry.
Menurut dia, hal ini sejalan dengan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 yang menetapkan tiga pilar penting, yaitu pemulihan dan pembangunan kembali, ekonomi digital, dan keberlanjutan.
Sementara itu, Lead Advisor for Southeast Asia Region di ERIA Lili Yan Ing juga menegaskan dalam dua dekade ke depan, kunci dari sumber pertumbuhan di ASEAN adalah perdagangan digital.
Pada 2030, sebut dia, perdagangan digital akan mencapai USD10 triliun dimana 10 persen diantaranya berasal dari ASEAN. Ini dimungkinkan karena ASEAN memiliki populasi muda yang digital-savvy.
“Sebanyak 460 juta atau 80 persen populasi ASEAN adalah pengguna internet. Hal ini membuat ASEAN menjadi pasar potensial pada dunia digital,” jelas Lili. {sumber}