Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga bersama dengan delegasi dari Indonesia, termasuk Wakil Kepala Perwakilan RI, M Zaim A Nasution, Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor, Iskandar Panjaitan, Koordinator Fungsi Ekonomi, Tennike, Atase Perdagangan KBRI Kairo, M Syahran Bhakti, dan Delri, bertemu untuk membahas peluang kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Mesir dengan Zona Ekonomi Terusan Suez (Suez Canal Economic Zone/SCZone) di Kairo, Mesir, pada Minggu (28/4/2024).
“Pertemuan dengan pihak SCZone kali ini adalah untuk menggali potensi dan peluang kerja sama antara Kawasan Ekonomi Terusan Suez di Mesir dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia melalui pertukaran informasi,” kata Jerry di New Administrative Capital, Kairo.
Jerry menjelaskan bahwa SCZone merupakan kawasan yang penting untuk aktivitas bisnis di Mesir dan kawasan sekitarnya. Selain itu, kawasan tersebut juga strategis dalam hal perdagangan dan rantai pasok yang bernilai tambah.
Selain Mesir, promosi produk unggulan Indonesia juga ditargetkan ke kawasan lain di Afrika, Timur Tengah, Eropa, dan Asia Tengah, mengingat lebih dari delapan persen perdagangan global melintasi Terusan Suez setiap tahunnya.
SCZone didirikan pada tahun 2015 dan mencakup area seluas 461 km2 di sepanjang tepi Terusan Suez yang menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah. Kawasan ini terdiri dari empat wilayah pengembangan dan enam pelabuhan, dan merupakan jalur perdagangan vital antara Eropa dan Asia.
“Kami mengapresiasi seluruh delegasi SCZone yang telah menyambut delegasi Indonesia dengan hangat. Semoga kerja sama antara Indonesia dan Mesir semakin kuat, dan ekspor produk Indonesia ke Mesir semakin meningkat,” ujar Jerry.
Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan antara Indonesia dan Mesir pada tahun 2023 merupakan yang terbesar di Afrika Utara, yaitu sebesar 1,58 miliar dolar AS. Nilai ekspor Indonesia ke Mesir sebesar 1,37 miliar dolar AS, menjadi yang terbesar di Afrika Utara dan terbesar ketiga di Timur Tengah setelah Uni Emirat Arab dan Arab Saudi. {sumber}