Berita Golkar – Menjelang Pemilu 2024, partai politik di Bali mulai menyatakan dukungannya terhadap Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang diusung. Begitupun dengan Partai Golkar Kabupaten Badung yang dinahkodai I Wayan Suayasa.
Ketua DPD Golkar Badung ini menyatakan dukungannya terhadap Pasangan Prabowo-Gibran dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
“Apapun instruksi partai, jelas sudah kami nyatakan bahwa Golkar mendukung Prabowo-Gibran. Tentunya kami akan tunggu, karena proses penetapannya belum. Tentunya kami akan selalu tegak lurus dengan partai yang ada di pusat,” ujarnya, Sabtu (4/11).
Sama halnya di wilayah masing-masing yang sudah berkoordinasi dengan gabungan parpol pendukung Prabowo-Gibran, yang sudah memilih siapa pengurus-pengurus yang diajak untuk membantu mengkoordinir pemenangan pasangan tersebut.
Bahkan pihaknya akan ikut serta menghadiri undangan dari Partai Gerindra sebagai partai koalisi. Pertemuan ini diadakan untuk menentukan pengurus di internal gabungan parpol yang menggusung Prabowo-Gibran untuk me-manage perjuangan di Kabupaten Badung.
Disinggung terkait target, Partai Golkar Badung akan tetap berjuang maksimal untuk melakukan perintah partai. “Mengenai target, mohon maaf bukan kami merasa pesimis, tidak. Kami bicara Badung, kami tetap berjuang apapun hasilnya maksimal kami akan melakukan perintah partai,” kata Suyasa.
Terlebih Pilpres akan berbarengan dengan Pileg dalam Pemilu Serentak pada (14/2) tahun 2024. “Memang dalam situasi sekarang kita belum maksimal bisa di Kabupaten Badung. Tapi grade persentasenya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh lawan kita. Misalnya, mau menang di Bali 95 persen itu bagi saya nonsense. Saya guarantee itu,” sambungnya.
Menurutnya paling tidak berada di angka 40 hingga 60 persen di Bali karena situasional. Namun dengan adanya pergerakan dari partai, diyakininya kondisi ke depan akan mampu lebih baik.
Terkait dengan partisipasi masyarakat, ia yakin masyarakat sudah pintar dan memiliki intelektualitas dalam Pemilu 2024 mendatang. Dengan adanya gaung demokrasi ini, ia berharap agar tidak dijadikan ajang untuk kompetisi tidak sehat. Seperti halnya buzzer-buzzer yang komentar untuk saling menyerang.
“Harapan saya kalau bisa dihindari. Mari kita berkompetisi secara sehat, biarlah tokoh-tokoh terbaik yang sudah direlorkan secara Undang-Undang oleh gabungan parpol. Tiga pasang itu adalah tokoh-tokoh terbaik secara nasional,” ujarnya. {sumber}