DPD II  

Wayan Suyasa Siap Mundur Sebagai Ketua Partai Golkar Badung Jika Tak Mampu Penuhi Target 14 Kursi DPRD

Berita Golkar – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menargetkan perubahan dalam tubuh Partai Golkar pada konstelasi Pemilu 2024 yang berlangsung 14 Februari 2024.

Dua di antaranya adalah Partai Golkar menduduki peringkat 1 partai terbesar di Indonesia dan memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran dalam Pilpres 2024.

“Perubahan dari Partai Golkar (adalah) posisi sekarang menjadi nomor 1 dan Pak Prabowo-Gibran 1 putaran,” kata Airlangga saat Kampanye Tatap Muka Pemilu 2024 di Lapangan Pratu Pekak Rawiq, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (13/1).

Dia menuturkan, kader Golkar wajib memenangkan suara Prabowo-Gibran di atas 50 persen sehingga Golkar memperoleh kemenangan 20 persen. Dengan demikian, Partai Golkar bisa mengusung kepada daerah sendiri di Pilkada 2024 dan Pilpres 2029.

“Kalau Prabowo-Gibran di atas 50 persen maka Partai Golkar minimal 20 persen. Karena dengan angka 20 persen kita mengusung bupati bisa, gubernur bisa, presiden bisa,” katanya.

Kemenangan Prabowo-Gibran sebesar 50 persen ini wajib di Bali sebagai basis wilayah PDIP atau banteng. Dia juga menargetkan, DPD Golkar Bali wajib memperoleh 3 kursi DPR dan 14 kursi DPRD Kabupaten Badung pada Pemilu 2024.

“Saya tidak minta naik 100 persen, saya diskon 20 persen. Jadi, saya cuma minta 14 (kursi) sanggup enggak? itu baru namanya perubahan,” katanya.

Airlangga berbicara soal perubahan ini merespons pernyataan Ketua DPD Partai Golkar Badung I Wayan Suyasa. Suyasa optimistis mampu memenangkan Prabowo-Gibran di Kabupaten Badung. Menurutnya, kemenangan Prabowo-Gibran akan mampu menggeser dominasi PDIP di Kabupaten Badung.

“Maka 14 februari, Prabowo-Gibran wajib menang, itu yang terpenting. Karena efek Prabowo-Gibran bicara Bali, Badung khususnya, jika beliau menang akan ada penyeimbang kewilayahan di kabupaten Badung, dan Bali pada umumnya,” katanya.

Selain itu, dia berjanji mundur dari jabatannya selaku ketua jika tak mampu memperoleh 12 atau 14 kursi di DPRD Kabupaten Badung. “Kita tidak ingin politik itu single harus berbicara kepentingan dalam konteks di pemerintahan. Jika itu tidak tercapai, saya siap turun selaku ketua Partai Golkar di Badung,” katanya. {sumber}