Zigo Rolanda Sebut 500 Hektare Sawah Pariaman Selatan Siap Dialiri Irigasi Anai II Pada 2026

Berita Golkar – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Zigo Rolando mengatakan pemerintah menargetkan Irigasi Anai II dapat mengalirkan air ke persawahan di Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) paling lambat pertengahan 2026.

“(Pembenahan) Irigasi Anai II masuk ke Inpres (Instruksi Presiden) tahap II dan III, sekarang masih pengerjaan tahap II,” kata Zigo saat mengunjungi Irigasi Anai II di Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Selasa, dikutip dari Antaranews.

Ia mengatakan jika pengerjaan tahap II selesai maka akan dilanjutkan pengerjaan Tahap III untuk irigasi sekunder. Jika pengerjaannya selesai maka pada 2026 seluruh sawah di Pariaman Selatan yang bergantung pada irigasi tersebut akan teraliri air.

“Mungkin awal tahun 2026 sudah teraliri air, setidaknya pertengahan tahun 2026 sudah teraliri air,” katanya.

Ia menyebutkan besaran anggaran untuk irigasi di Sumbar melalui Inpres tersebut sekitar Rp195 miliar. Besaran anggaran tersebut karena pemerintah pusat saat ini fokus agar daerah-daerah di Indonesia umumnya dan Sumbar khususnya dapat menjaga ketahanan pangan.

“Itu terbagi dalam tahap I, II, dan III. Tahap I dan II sudah jalan, sedangkan tahap III Oktober ini jalan,” ujarnya.

Ia menyampaikan 14 legislator asal Sumbar terus berkolaborasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di provinsi tersebut meskipun berada pada komisi yang berbeda.

Sementara itu, Kepala Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatra V, Iwan Hernawan menyampaikan penyebab air Irigasi Anai II tidak mengalir hingga ke Pariaman atau hanya sampai Kabupaten Padang Pariaman. “Kebetulan ada yang terputus di bagian hulu dan ini yang sedang dikerjakan,” kata dia.

Menurutnya, hal tersebut yang menjadi penyebab air irigasi tersebut tidak mengalir ke Pariaman. Ia berharap dengan pembenahan yang dilakukan di lokasi tersebut dan penyambungan jaringan sekunder lainnya maka air dapat kembali mengalir ke Pariaman.

Diketahui, air sempat mengalir ke Pariaman pada awal Irigasi Anai II selesai dibangun atau sekitar tujuh tahun lalu. Namun kondisinya debit air masih kecil dan dalam durasi mengalir relatif sebentar.

Sementara itu, Wali Kota Pariaman Yota Balad mengatakan sekitar 500 hektare lahan sawah di kecamatan tersebut bergantung pada Irigasi Anai II karena selama ini memanfaatkan hujan untuk menjalankan proses penanaman padi sehingga mengganggu produksi. “Selama tujuh tahun ini sawah di sini tidak dialiri air dari irigasi,” katanya.

Ia berharap tahun depan irigasi tersebut sudah dapat mengairi persawahan di daerah itu sehingga produksi padi di Pariaman dapat meningkat dan mewujudkan ketahanan pangan daerah.

Ia menambahkan meskipun Pariaman merupakan sebuah perkotaan namun lahan persawahan di daerah itu luas dan dapat mendukung ketahanan pangan. {}