Berita Golkar – Membicarakan perempuan Partai Golkar, tak akan lengkap bila tidak membahas mengenai Ketua Umum KPPG (Kesatuan Perempuan Partai Golkar), Airin Rachmi Diany. Ia tak hanya menjadi simbol keperempuanan bagi Partai Golkar, tetapi pantas menjadi ikon dari gambaran perempuan Indonesia yang anggun, cerdas, lembut, keibuan, berprestasi, lugas sekaligus mandiri.
Nama Airin Rachmi Diany mulai dikenal sebagai Walikota Tangerang Selatan 2 periode. Ia menjabat sebagai Walikota Tangsel sejak 20 April 2011 hingga 20 April 2021. Saat mencalonkan diri sebagai Walikota Tangsel, banyak yang memandang sebelah mata sosok Airin. Tak sedikit pula yang melakukan kampanye hitam dengan mengatakan bahwa Airin adalah bagian dari politik dinasti di Banten.
Airin tak bergeming dengan kampanye negatif yang dialamatkan kepadanya, ia terus berjalan dengan kebenaran di tangan dan pikirannya. Hasilnya kemajuan Kota Tangsel di bawah kepemimpinan Airin tak terelakkan. Selama memimpin Tangsel, berbagai penghargaan diraih Airin mulai dari Satyalancana Wira Karya (2015), Satyalancana Pembangunan (2019), hingga Satyalancana Pembangunan Koperasi (2022).
Satyalancana merupakan tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah RI kepada penyelenggara pemerintahan di daerah atas jasa besar atau berprestasi kinerja sangat tinggi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Pemberian Satyalancana kepada Airin menjadi bukti dedikasi serta kapabilitasnya dalam melakukan pembangunan di Kota Tangsel.
Kami mencatat, selama kepemimpinan Airin di Kota Tangsel, terjadi peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu di angka 76,99 tahun 2011, menjadi 81,36 di tahun 2020.
Keberhasilan Airin juga dapat dilihat dari banyaknya pembangunan infrastruktur dasar warga seperti jalan, jembatan, serta trotoar. Tidak hanya itu saja, Airin juga berhasil membangun beberapa infrastruktur publik, seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) gedung tiga, gedung pelayanan publik, gedung inovasi center, gedung arsip, perpustakaan daerah, stadion mini Ciputat, serta community center
Sosok Airin memang dikenal memiliki prestasi mentereng sejak usia belia. Di masa sekolah, Airin pernah menjadi Paskibraka tingkat Provinsi Jawa Barat pada tahun 1992. Pada tahun 1995, Airin mengikuti gelaran Mojang dan Jajaka di tingkat Kota Bandung. Ia berhasil meraih hasil maksimal dengan membawa gelar Mojang Parahyangan.
Prestasi demi prestasi terus ditorehkan Airin, sebagai Mojang Kota Bandung, Airin berhak untuk mengikuti pentas festival Mojang dan Jajaka Jawa Barat di tahun yang sama. Ia menyabet raihan juara 1 sebagai Mojang Jawa Barat. Selang satu tahun kemudian atau pada tahun 1996, Airin diikutkan dalam kompetisi Puteri Indonesia.
Pada ajang Puteri Indonesia 1996, Airin Rachmi Diany terpilih sebagai Putri Pariwisata dan Putri Favorit. Tak mudah mengikuti ajang kecantikan berjenjang dari mulai Mojang Kota Bandung, hingga Puteri Indonesia. Bermodalkan paras cantik saja tentu tak cukup. Butuh intelegensi tinggi dan karakter kuat untuk bisa berbicara banyak pada ajang kecantikan seperti yang Airin lakukan.
Selain torehan prestasi yang diraih Airin, Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjajaran ini memiliki keunggulan diri pada empati besar yang dimilikinya. Empati ini membuat seorang Airin Rachmi Diany memiliki kepekaan terhadap fenomena sosial kemasyarakatan yang terjadi di sekitarnya.
Berdasar hasil penelitian dari Center For Creative Leadership menunjukkan bahwa kesediaan seseorang untuk memahami perspektif orang lain (empati), merupakan faktor keberhasilan yang signifikan dalam aspek kepemimpinan. Airin melakukannya. Ia tak hanya cantik secara fisik, tetapi Airin berhasil membangun empati dalam dirinya hingga saat ini.
Sejak kecil, orang tua Airin sudah mendidiknya dengan rasa empati terhadap orang lain. Oleh orang tuanya, Airin diikutkan banyak kegiatan sosial untuk memupuk rasa pedulinya terhadap dunia sekitarnya. Empati yang dimiliki oleh Airin bisa terlihat jelas dari berbagai kegiatan sosial yang dilakukannya hingga kini.
Berbagai organisasi sosial yang pernah dijejaki oleh Airin antara lain Kaukus Perempuan Peduli Kesehatan Kota Tangerang Selatan sebagai Ketua Dewan Penyantun, Wakil Ketua KPAID (Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah) Kota Tangerang Selatan, dan hingga sekarang masih aktif menjabat sebagai Ketua PMI Kota Tangerang Selatan.
Sebagai Ketua Umum KPPG, Airin Rachmi Diany seringkali menggaungkan persoalan keperempuanan dan kesetaraan kepada para kadernya. Tidak hanya melalui kata-kata, Airin menjadikan dirinya sebagai teladan berjalan. Bahwa setiap perempuan bisa berdikari dan mandiri dalam kehidupannya.
Persoalan mendasar yang seringkali dihadapi perempuan dewasa ini adalah lepas dari stigma dan paradigma tradisional tentang keperempuanan. Karena itu Airin berpendapat bahwa sangat penting bagi kaum perempuan untuk keluar dari peraduannya, mulai membuka diri, sering-sering berkumpul, berdiskusi, dan membincangkan ide-ide besar kebangsaan.
Perempuan sudah sewajarnya menjadi ibu yang melahirkan ide-ide pembangunan, pemberdayaan, dan berkontribusi terhadap kemajuan negara. Dengan begitu, perjuangan terhadap kemajuan kaum perempuan menjadi selangkah lebih dekat dengan tujuan. Bagi Airin, cita-cita kesetaraan yang pernah dicetuskan oleh RA Kartini untuk kaum perempuan tak akan bisa terwujud jika tak dijemput.
Mengenai karir politik, Airin Rachmi Diany adalah inspirasi bagi segenap kaum perempuan. Sampai saat ini, Airin membuktikan bahwa perempuan bisa digdaya dalam kontestasi politik. Di Pemilu 2024 lalu misalnya, Airin yang berkontestasi sebagai Caleg DPR RI dari Partai Golkar di Dapil Banten III mendapat raihan suara tertinggi.
Suara yang didapatkan Airin Rachmi Diany mencapai, 302.878 pemilih. Raihan ini menjadikan Airin Rachmi Diany sebagai Caleg Partai Golkar DPR RI peraih suara tertinggi se-nasional. Langkah taktis pun hendak dijalankan Airin di Pilkada 2024 dengan maju sebagai Calon Gubernur Banten.
Airin jelas sangat pantas menduduki kursi Banten I. Dengan segala latar belakang, prestasi, dedikasi, hingga karakter yang dimilikinya, Banten akan menjadi lebih maju di tangan Airin Rachmi Diany. Tonggak harapan kaum perempuan di Banten haruslah tersemat padanya. Pengalaman memberdayakan perempuan di Kota Tangsel perlu dilakukan di tataran Provinsi Banten. {redaksi}