Berita Golkar – Kampanye percepatan penurunan stunting di seluruh wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur kian gencar dilakukan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena.
Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi NTT ini masuk keluar kampung di pelosok NTT bersama mitra kerjanya BKKBN melakukan kampanye memberikan pemahaman kepada masyarakat agar terus melakukan upaya percepatan penurunan stunting. Jumat (18/98/2023), Melki Laka Lena bersama mitra kerjanya BKKBN Provinsi NTT melakukan kampanye percepatan penuruan stunting bagi masyarakat di Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur.
Melki Laka Lena mengatakan, momentum sosialisasi percepatan penurunan stunting itu dilakukan dalam nuansa HUT ke 78 Kemerdekaan RI dengan tema Melaju Lebih Cepat Menuju Indonesia Maju. “Tema ini sejalan dengan semangat kita agar terus melaju lebih cepat menurunkan angka stunting di NTT khususnya di Flores Timur,” sebut Melki Laka Lena dalam acara sosialisasi yang dihadiri oleh ratusan masyarakat yang didominasi oleh anak muda milenial pendukung Tim Sepakbola Perseftim serta para Tenaga Kesehatan di Adonara.
Melki Laka Lena menyebut, jika orang tua lalai dalam pemenuhan gizi anak pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu sejak dalam kandungan, maka bayi tersebut akan mengalami kekurangan gizi dan berpotensi mengalami stunting. Stanting itu adalah gagal tumbuh pada anak karena gurang asupan gizi.
Ia mengatakan, Presiden RI Joko Widodo mengeluarkan aturan bahwa dalam konteks program percepatan penurunan stunting di Indonesia yang menjadi pimpinan dalam semua gerrakan percepatan penunurunan stunting adalah BKKBN.
Melki Laka Lena mengatakan, 1000 hari pertama yang paling utama adalah ketika hamil harus ada gizi maksimal yang dikonsumsi agar makanan itu bisa tersalurkan dengan baik ke janin melalui plasenta. “Setelah anak sudah lahir, juga harus terus diberikan asupan gizi yang maksimal melalui ibunya dan juga ibunya harus rutin membawa anak ke Posyandu. Saat ini kami sudah mengalokasikan alat Antoroprometri seluruh Indonesia dengan nilai sebesar Rp 2 triliun,” sebut Melki Laka Lena.
Lebih lanjut Melki Laka Lena mengatakan, gizi harus diberikan kepada ibu-ibu yang sedang mengandung dan menyusui. “Mulai dari makan harus didahulukan, ubah pola makan dalam rumah karena ibu hamil dan menyusui mereka urus nyawa lebih dari satu,” katanya.
Melki Laka Lena juga mengingatkan tentaang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yang merupakan hal penting yang perlu diketahui ibu-ibu yang baru saja melahirkan. Pasalnya, IMD akan melatih gerak motorik dari bayi yang baru lahir, juga akan menjadi salah satu pengaruh penting untuk masa depan anak kelak.
Melki Laka Lena saat ini meminta kesediaan salah satu peserta bersama Ety Werang untuk menjelaskan soal IMD. “Setelah bayi dilahirkan dan setelah tali pusat dipotong dan diklem langsung diletakkan di dada ibunya dan diberikan waktu 1-2 jam untuk bayi itu secara mandiri mencari puting susu ibunya sendiri. Kulit bayi dan ibunya bersentuhan dan bayi akan mencari puting susu ibunya sendiri. Hal itu akan melatih gerak motorik maupun tetoriknya, dan diharapkan nantinya kalau sudah besar bayi tersebut aktif dan pintar di masa depannya,” sebut Ety Werang.
Melki Laka Lena mmberikan apresiasi kepada Ety Werang yang sangat paham soal IMD, dan berharap agar semua nakes yang membantu persalinan agar menerapkan IMD.
“Mungkin banyak orang yang tidak paham tentang teori maupun praktek dari IMD itu sendiri. Saya keliling seluruh Indonesia dari Papua sampai Aceh dan segala macam tempat. Jarang saya ketemu orang yang tahu teori maupun prakteknya. Namun ada seorang kader posyandu di Atambua, kader tersebut paham teori ini dan dia sudah praktekkan di dua anaknya. Dia mengatakan di bidan, dia sudah mengatup kelainan 50 anak di Atambua itu pakai metode ini. Dan yang seperti itu benar. Saya minta semua kader posyandu dan nakes untuk menerapkan IMD ketika membantu persalinan,” jelas Melki Laka Lena.
Dikatakan Melki Laka Lena, dengan cara ini, membuat bayi itu akan lebih punya kekebalan yang lebih bagus, lebih aktif dan dia lebih cenderung akan melunjur kepada ibunya setiap saat ketika menyusui, dan jauh lebih sehat.
“Kalau bayi saat di dalam kandungan mendapatkan nutrisinya melalui plasenta dan kalau bayi yang sudah lahir mendapatkan makanan lewat ASI dengan makanan pendamping ASI. Untuk itu ibu harus makan makanan yang bergizi seperti daging, ikan, sayur-sayuran,” serunya.
“Ada 4 terlalu yaitu tidak boleh, yakni terlalu muda menikah, terlalu muda melahirkan, terlalu dekat anak dengan anak yang satu dan terlalu banyak melahirkan. Maka dari itu 4 terlalu ini harus dihindari agar kita sama-sama dapat mencegah stunting,” kata Melki Laka Lena.
Dia juga mengingatkan para suami yang isterinya masih menyusui agar jangan rebutan puting susu dengan bayi.
“Ini bukan soal porno tatapi ini penting agar menjaga puting susu ibu. Bapak-bapak yang perokok dan suka minum minuman keras agar tidak boleh berebutan puting susu dengan bayi. Masih ada wilayah lain yang bisa digarap. Berikan kesempatan penuh kepada sang bayi, jangan rebutan puting susu dengan bayi, karena kalau bayi saat menyusui lalu ada bekas bau rokok dan miras, bisa saja bayi enggan untuk menyusui lagi,” ujar Melki Laka Lena.
Selian Melki Laka Lena, materi sosialisasi juga diberikan oleh perwakilan BKKBN NTT Yasni Saudila.
Turut hadir Pengurus Golkar Provinsi NTT, Laurens Leba Tukan, Maria Goreti Tokan dan Tony Kleden. Juga Ketua dan Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Flotim Yosep Sani Betan, Adam Beda Sabon, dan Adrianus Sintu Kelen. Serta tokoh muda Yulianus Wurin Wuan yang akrab diisapa Nusantara Bahy serta Lodofikus Kopong dan Lidya Goran serta ratusan masyarakat Waiwerang termasuk Jemaat GMIT Imanuel Waiwerang. {sumber}