Airlangga Hartarto Ungkap Prioritas Kebijakan Prabowo: Kembangkan Sentra Pangan Hingga Industri Digital

Berita GolkarMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, beberapa kebijakan akan terus dilanjutkan pemerintah. Ia menyebut, kebijakan itu seperti hilirisasi, pembangunan infrastruktur, serta aksesi untuk menjadi anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

“Kemudian juga kita mengembangkan kawasan sentral pangan baik itu di Merauke maupun di Kalimantan Tengah,” kata Airlangga dan konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Selain itu, dia mengatakan, Indonesia juga akan mengembangkan industri baru berbasis digital. Dia mengatakan, potensi ekonomi digital tahun ini diperkirakan sekitar US$ 80 miliar dan tahun depan US$ 130 miliar. Pada tahun 2030 potensi ekonomi digital diperkirakan mencapai US$ 400 miliar.

Terkait hal ini, Indonesia akan terus mengembangkan semikonduktor. Salah satu hal yang penting dari pengembangan semikonduktor ialah untuk pengembangan microchip.

“Salah satunya adalah pengembangan daripada semi kondutor di mana Indonesia sudah menjadi bagian dari prioritas semikonduktor dari Amerika, Indonesia dipilih dari tujuh negara dan sekarang kita sedang bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan karena salah satu yang penting adalah pengembangan microchip atau microdesign,” katanya.

Dia bilang, Tsinghua University telah memberikan dukungan dalam pengembangan semi konduktor. Beberapa lembaga lain juga memberikan dukungan.

“Kemarin saya dengan Tsinghua University yang hari Sabtu yang terkait dengan MIT-nya China. Mereka juga akan men-support. Demikian pula dari Amerika menawarkan kerjasama dengan Purdue University, dan berbagai lembaga pendidikan termasuk di Jerman dengan James Academy,” jelasnya.

Selain itu, Indonesia juga akan mengembangkan bioteknologi yang penting bagi industri kesehatan. Serta, akan melanjutkan pengembangan lumbung pangan atau food estate.

“Tentu kita mempertahankan program terkait dengan perlindungan sosial, pembiayaan mikro termasuk KUR, kemudian makan siang bergizi, pengembangan daripada rehabilitasi SD Inpres dan pengembangan lumbung pangan melalui food estate,” ujarnya. {sumber}