Berita Golkar – Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Indonesia-Rusia yang diketuai Adies Kadier (F-Partai Golkar) menyelenggarakan pertemuan dengan Parlemen Rusia (Duma) di Gedung Parlemen, Moskow, Rusia.
Pada pertemuan tersebut delegasi diterima oleh Wakil Ketua Parlemen I Rusia, (H.E) Aleksandr D. Zhukov – Wakil Pertama Ketua Duma Negara Federasi Rusia (Partai Rusia Bersatu) beserta Anggota Parlemen Rusia lainnya.
Sementara Delegasi Indonesia terdiri dari My Esti Wijayati (F-PDI Perjuangan), TB Ace Hasan Syadzily (F-Partai Golkar), Aminurokhman (F-Partai Nasdem), M. Nasim Khan (F-PKB), Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa (F-PKB), Benny K Harman (F-PD), Sarifudin Suding (F-PAN) dan Ahmad Rizki Sadig (F-PAN).
Pada pertemuan tersebut Adies Kadir menyampaikan bahwa hubungan diplomatik Indonesia – Rusia yang telah terjalin sejak 1950 menunjukkan bahwa kerja sama kedua kedua negara telah terjalin dengan baik di berbagai bidang, terutama ekonomi. Untuk itu, Adies menambahkan bahwa Indonesia-Rusia harus terus mempererat dan meningkatkan hubungan dan kerja sama tersebut.
“Rusia merupakan salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di Eropa, diharapkan kita dapat mengoptimalkan peluang ini dengan meningkatkan kerjasama di bidang produk halal,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (20/1/2024).
Adies menyampaikan apresiasi investasi Rusia di Indonesia yg telah berjalan maupun masih dalam tahap pembahasan, termasuk di dalamnya Proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Kilang Tuban.
“Saat ini terdapat potensi untuk investasi di Indonesia, termasuk terkait transisi energi dan pembangunan Ibukota Baru (IKN),” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini dikutip dari laman DPR RI.
Wakil Ketua Parlemen I Rusia, Aleksandr D Zhukov menyampaikan bahwa Rusia dan Indonesia sama-sama memulai persamaan, yaitu sama-sama memelihara nilai-nilai tradisional. “Kami tahu bahwa di Indonesia juga sama ada larangan untuk hubungan sejenis,” lanjut politisi Partai Golkar ini.
Wakil Pertama Duma Rusia mengutip pernyataan Presiden Putin yang menyampaikan bahwa nilai-nilai tradisional Rusia akan membawa kepada tujuan cita-cita kemerdekaan bangsa Rusia.
Dilanjutkannya bahwa Indonesia-Rusia perlu meningkatkan kerja sama terutama pada bidang pariwisata dan pendidikan. Untuk itu, Pemerintah Rusia akan membuka penerbangan langsung dari Rusia ke Bali. Serta berharap dari Indonesia juga akan semakin meningkat wisatawannya ke Rusia.
Di bidang Pendidikan, Rusia telah menyiapkan beasiswa sebanyak 250 orang bagi warga Indonesia yang ingin belajar di Rusia. Adies kadir menyambut baik tanggapan dari pihak Rusia terkait kerjasama dua negara.
“DPR akan mendorong untuk Indonesia segera membangun PLTN bekerja sama dengan Rusia, dan juga kerja sama dalam hal pengadaan pupuk dengan pihak Rusia,” ujar Adies.
Di bidang pendidikan, perlu dilakukan kerj sama bagi WNI yang ingin melanjutkan pendidikan di bidang kedokteran di Rusia.
Terkait keamanan atas sistem digital yang ada di Rusia, belum lama ini sebagaimana diketahui bahwa sistem digital Indonesia diretas oleh pihak lain. Untuk itu perlu dilakukan kerja sama dengan pihak Rusia terkait keamanan digital ini.
Di bidang ekonomi, Indonesia akan memfasilitasi pertemuan Bank Sentral Rusia dengan Bank Sentral Indonesia agar dapat tercapai kesepakatan untuk memudahkan sistem pembayaran bagi wisatawan Rusia di Indonesia. Pertemuan yang berlangsung dengan efektif tersebut diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan foto bersama kedua delegasi. {}