Berita Golkar – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, apresiasi kepada masyarakat Indonesia yang selama ini telah konsisten melestarikan dan mempromosikan batik sebagai warisan budaya bangsa.
Hal ini disampaikannya pada pembukaan Pameran Hari Batik Nasional x Industrial Festival 2024 di Grand Atrium Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (2/10/2024). Acara ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Yayasan Batik Indonesia (YBI).
Hari Batik Nasional tahun ini mengusung tema “Bangga Berbatik”, dengan mengangkat Batik Tulis Gedog Tuban, yang merupakan salah satu batik nusantara khas Tuban yang memiliki keunikan tersendiri.
“Dalam upaya melestarikan batik, masyarakat Indonesia sejak 1994 terus berperan aktif melindungi dan mempromosikan kekayaan budaya ini. Tahun ini, kita mengangkat Batik Tulis Gedog Tuban sebagai salah satu bagian dari warisan budaya Nusantara,” ujar Agus dikutip dari Rakyat Merdeka.
Agus juga menyoroti peran subsektor industri tekstil dan pakaian jadi terhadap perekonomian nasional. Pada triwulan II-2024, kontribusi sektor ini mencapai 5,72 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan non-migas, dengan nilai ekspor sebesar 1,77 miliar dolar AS. Industri batik turut memberikan sumbangsih dengan nilai ekspor sebesar 8,33 juta dolar AS.
Namun, Agus mencatat, pelemahan permintaan di pasar global berdampak pada kinerja ekspor tekstil dan pakaian jadi, yang mengalami kontraksi 5,55 persen dan 4,12 persen pada triwulan II-2024. Ekspor industri batik juga mengalami penurunan sebesar 8,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meski begitu, ia optimis, tren penggunaan batik di kalangan generasi muda bisa menjadi titik balik bagi industri ini.
“Tren positif penggunaan batik di kalangan anak muda memberikan optimisme bagi masa depan industri batik nasional. Ini adalah momentum yang harus kita manfaatkan untuk mendorong pertumbuhan pasar dalam negeri,” tambahnya.
Dalam rangka mendukung pengembangan industri batik, Kementerian Perindustrian terus berkolaborasi dengan berbagai pihak. Tahun ini, fokus utama diberikan pada Batik Tulis Gedog Tuban, yang dianggap memiliki potensi besar bagi perekonomian lokal.
Agus juga mengingatkan tentang suksesnya fasilitasi Indikasi Geografis untuk Batik Complongan Indramayu tahun lalu, yang memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
Politisi Partai Golkar ini juga mendorong pelaku industri batik untuk segera bertransformasi menuju era Industri 4.0. “Penerapan teknologi digital akan membantu industri batik menjadi lebih efisien dalam manajemen dan operasionalnya,” ujarnya.
Tahun 2024, Kemenperin telah menyusun buku ‘Batik Berkelanjutan: Rantai Pasok Industri 4.0’ sebagai panduan bagi industri batik dalam mengadopsi teknologi digital.
Sebagai penutup, Agus berbagi cerita mengenai tantangan yang dihadapi industri batik di daerah seperti Kudus, di mana minat anak muda menjadi pembatik menurun. Namun, berkat kerja sama berbagai pihak, minat ini mulai kembali.
“Saya juga ingin mengajak kita semua untuk bangga menggunakan batik di berbagai kesempatan resmi. Jika pemimpin negara lain tidak malu mengenakan pakaian tradisional mereka, kita pun harus lebih bangga lagi mempromosikan batik sebagai identitas kebanggaan nasional,” tutupnya.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Reni Yanita mengungkapkan, pihaknya memberikan fasilitasi kepada IKM Batik, di antaranya 24 industri batik dan dua wirausaha baru IKM Batik untuk berpartisipasi dalam Pameran HBN 2024.
“Dua wirausaha baru IKM batik dimaksud merupakan IKM dari kegiatan Pendampingan Teknis Produksi Batik di Lembaga Pemasyarakatan yang telah dilaksanakan dalam dua tahun terakhir,” ungkap Reni.
Di samping itu, Reni menjelaskan dalam rangkaian HBN 2024, Ditjen IKMA menyelenggarakan delapan rangkaian kegiatan acara yang telah dilaksanakan dari 21 Mei sampai dengan November 2024.
Kemenperin juga akan menghadirkan Industrial Festival Edisi Batik dalam rangkaian kegiatan Hari Batik Nasional 2024, melalui berbagai talk show inspiratif untuk semakin mengenalkan batik kepada generasi muda, yang diharapkan mewarisi tradisi kecintaan terhadap salah satu kekayaan budaya Indonesia ini.
Sebagai puncak acara akan diselenggarakan pula Batik Fun Run and Walk pada Minggu, 6 Oktober 2024 sebagai upaya mengembangkan, mempopulerkan, dan melestarikan produk batik kepada masyarakat luas. {}