Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan bersyukur dan merasa terhormat atas jabatan Wamen yang diberikan Presiden Prabowo Subianto kepadanya. Meski begitu ia berpendapat, representasi jumlah perempuan di kabinet belum optimal.
“Sebagai perempuan saya merasa terhormat bahwa Bapak Prabowo memberikan saya kesempatan. Dan walaupun masih kurang optimal representatif perempuannya tapi harapannya semoga dengan berjalannya waktu bisa lebih banyak lagi perempuan yang bergabung di kabinet dan semua ini tidak lepas dari kesempatan yang diberikan,” kata Roro kepada KBR Media saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10/2024).
Roro berharap dirinya bisa mewakili perempuan untuk berkontribusi di kabinet. Ia juga berharap pengalamannya menjadi anggota DPR selama 5 tahun bisa menjadi modal untuk melakukan transisi dari jabatan di legislatif ke eksekutif.
“Sebagai anggota komisi 7 dan sangat terbiasa berhadapan dengan kementerian. Kita merancang kebijakan, merencanakan anggaran bersama dengan menteri eselon 1 dan 2. Jadi mudah mudahan insyaallah bisa smooth transisinya dari legislatif dan sekarang jadi eksekutif dan mewakili perempuan. Insya Allah i will do my best,” tambahnya, dikutip dari KBR.
Dalam Kabinet Merah Putih yang diumumkan Prabowo-Gibran, hanya terdapat 5 perempuan dari total 53 menteri, atau sekitar 9 persen. Sementara di pos wakil menteri, ada 8 perempuan dari 56 wamen. Artinya hanya total sekitar 13 persen gabungan menteri dan wamen perempuan.
Sebagai perbandingan pada masa pemerintahan sebelum Presiden Prabowo, kabinet yang dipimpin Joko Widodo tercatat memiliki menteri perempuan terbanyak yakni sembilan. Sedangkan pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terdapat delapan menteri perempuan.
Sebelumnya, Prabowo Subianto saat mengikuti Acara Debat Calon Presiden Februari lalu mengakui pentingnya kesetaraan gender di bidang politik. Dirinya juga menyatakan akan mendorong peran perempuan di pemerintahan jika terpilih sebagai presiden. {}