DPP  

Menakar Nyali Prabowo Subianto Merevitalisasi KUD

Berita GolkarTugas berat Presiden Prabowo dengan warisan Hutang Negara Rp. 8.500 Triliun per Juli 2024, mengharuskan agar ia bekerja keras untuk menyelamatkan bangsa dengan tepat dan akurat, yang ia beri nama Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau sering juga disebut “Quick Win 100 triliun”.

Adapun beberapa kegiatan tersebut adalah dengan membangun lumbung pangan nasional, daerah dan desa dengan intensifikasi lahan pertanian seluas 80 ribu hektare dan cetak sawah baru 3 juta hektare dalam 5 tahun ke depan, serta dukungan sarana prasarana pendukung, pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor (meski neraca perdagangan Indonesia surplus selama 53 bulan berturut-turut), dan memperluas akses UMKM ke pasar internasional.

Sedangkan saat ini rasio kewirausahaan Indonesia masih kecil, yakni hanya sebesar 3,47 persen. Sedangkan untuk menjadi negara maju rasio kewirausahaan harus berada di angka 10 sampai 12 persen.

Untuk itu perlu peran serta masyarakat dalam membantu dan saling bahu membahu mewujudkan keinginan Presiden Prabowo dengan melibatkan Koperasi Unit Desa sehingga sinergitas antara petani yang di hulu dengan petani sebagai pemilik saham koperasi di sektor hilirisasi pangan.

Sebagaimana wawancara Presiden beberapa hari lalu di kompas.com, Prabowo Subianto mengatakan, koperasi adalah pilar pembangunan dan tonggak yang sangat penting untuk bangsa. Prabowo mengaku paham akan pentingnya koperasi, apalagi kakek dan ayahnya adalah pelopor gerakan koperasi di Indonesia.

“Koperasi yang saya dirikan sendiri adalah Koperasi Garuda Nusantara. Dan kita sekarang juga sudah punya 20.000 warung di seluruh Indonesia dan terus kita akan beri kredit mikro untuk rakyat kita,” sambungnya.

Koperasi unit desa merupakan koperasi di wilayah pedesaan yang bergerak dalam penyedia kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan pertanian. Koperasi unit desa dapat juga dikatakan sebagai wadah organisasi ekonomi yang berwatak sosial dan merupakan wadah bagi pengembangan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri.

Koperasi unit desa dapat juga disebut sebagai koperasi serba usaha karena berusaha memenuhi berbagai bidang seperti simpan pinjam, konsumsi, produksi, pemasaran dan jasa. Koperasi unit desa diharapkan dapat menjadi tiang perekonomian serta mampu berperan aktif untuk memperluas perekonomian skala kecil dan usaha keluarga di desa, dengan cara membantu menyalurkan8 sarana produksi dan memasarkan hasil pertanian.

Selain itu, koperasi unit desa juga diharapkan dapat memberikan bimbingan teknis kepada petani yang masih menggunakan teknologi tradisional yaitu dengan mengadakan penyuluhan dan kursus bagi petani.

Bimbingan dan penyuluhan bagi para petani sangat dibutuhkan karena untuk meningkatkan produksi hasil pertanian. Dengannya adanya hal tersebut diharapkan tujuan akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan bagi petani yang ada di wilayah pedesaan.

Untuk itu perlu kiranya koperasi unit desa mendapatkan beberapa perlakuan di antaranya:

1. Realisasi Dana APBN Harus Melibatkan Koperasi
Pada tahun 2023 APBN sebesar Rp 3.041,7 triliun. Besaran tersebut meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.230,0 triliun serta transfer ke daerah sebesar Rp 811,7 triliun, selayaknya untuk menghindari kebocoran APBN dimana-mana maka lebih efektif pengelolaan dana UMKM, dana Subsidi dan dana ketahanan pangan dapat melibatkan koperasi. Salah satunya program strategi nasional mencetak dan optimalisasi sawah seluas 3 juta Ha.

2. Perkuat Koperasi Unit Desa
Memberantas para tengkulak yang mencekik para petani, serta memberdayakan potensi desa dengan maksimum dapat dilakukan secara bersama sama, dari dan untuk anggota koperasi unit desa. Sehingga terwujudnya salah satu penopang kedaulatan ekonomi.

3. Hentikan Import Untuk Komoditi Pertanian
Negara agraria yang cukup luas tidak dimaksimalkan sumber daya alamnya mengakibatkan jalan buntu bagi program swasembada pangan, sedangkan impor komoditi pertanian membunuh para petani secara perlahan dan menyuburkan para spekulan.

4. Bangun Sumberdaya Manusia Perkoperasian Unggul dan Teknologi Tepat Guna
Beberapa kebijakan pemerintah yang telah mendirikan sekolah dan perguruan tinggi terkait peningkatan sumber daya pertanian dan perdagangan tanpa difasilitasi sarana dan prasarana yang tepat akan mengakibatkan tidak efektif dan tidak balance antara sumber daya manusia dan outputnya di dunia pertanian dan perdagangan, salah satu kegiatan yang berkesinambungan adalah mendirikan koperasi bermutu tinggi dan berdaya guna mumpuni.

Bung Hatta mengatakan, koperasi juga akan mendidik semangat percaya pada kekuatan sendiri (self help). Lebih penting lagi, kata Bung Hatta, koperasi bisa menempa ekonomi rakyat yang lemah agar menjadi kuat. Koperasi bisa merasionalkan perekonomian, yakni dengan mempersingkat jalan produksi ke konsumsi.

Tujuan koperasi bukanlah menggali keuntungan, melainkan memenuhi kebutuhan bersama. Supaya itu bisa berhasil, kata Bung Hatta, maka koperasi mesti berdiri di dua tiang: solidaritas (semangat setia bersekutu) dan individualitas (kesadaran akan harga diri sendiri alias sadar diri).

Oleh : Hasrat Tanjung
Ketua Umum Jaringan Petani Persada Nusantara (JPPN)