Ridwan Kamil Blak-Blakan Bicarakan Masa Depan Jakarta Saat Bertemu Jokowi

Berita Golkar – Calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) dalam dua hari berturut-turut telah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden RI Ke-7 Joko Widodo alias Jokowi. Pertemuan dengan Prabowo berlangsung di rumah makan Padang di Kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Oktober 2024. Esoknya, RK menemui Jokowi di kediamannya di Sumber, Solo, Jawa Tengah.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan dia didukung oleh Prabowo dan Jokowi untuk melaju di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024. 

“Ya, intinya beliau (Joko Widodo) mendukung pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) dengan memberikan pengalaman-pengalaman sebagai gubernur Jakarta,” kata dia soal pertemuannya dengan Jokowi kepada Tempo saat ditemui di Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (2/11/2024).

Pertemuan Ridwan Kamil dengan Prabowo dan Jokowi pun mendapat tanggapan dari berbagai kalangan.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar, mengatakan Ridwan Kamil memiliki kedekatan dengan Prabowo dan Jokowi.

“Mereka memiliki hubungan sangat baik. Pak RK cukup dekat dengan Pak Prabowo, juga dengan Pak Jokowi,” kata Zaki di Jakarta, Jumat, 1 November 2024 seperti dikutip dari Antara.

Zaki, yang juga Ketua Dewan Pengarah Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), menuturkan kedekatan RK dengan Prabowo dan Jokowi dapat dilihat dari foto-foto pertemuan itu.

“Mereka ngobrol dengan akrab. Tidak ada sekat atau pembatas. Sama-sama tertawa lepas, seperti pertemuan antarsahabat,” ujarnya, dikutip dari Tempo.

Dia menyebutkan, jika pertemuan tersebut dianggap untuk menepis isu yang dikembangkan kubu lawan seolah-olah Prabowo dan Jokowi mendukung Pramono Anung, itu sah-sah saja.

“Kalau ada yang bilang Pak Prabowo dan Jokowi mendukung paslon sebelah, itu salah besar. Karena dari awal Pak Prabowo dan Pak Jokowi mendukung RK,” ujarnya. Zaki menyebutkan pertemuan itu menegaskan Prabowo dan Jokowi mendukung RK untuk menjadi Gubernur Jakarta.

Mengenai pertemuan dengan Prabowo, kata Zaki, itu merupakan sinyal perintah Prabowo kepada semua kader partai pendukung dan simpatisan untuk all out dan serius mendukung kemenangan pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. “Semua harus gaspol memenangkan Ridwan Kamil-Suswono,” kata Zaki.

Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 3, Pramono Anung: Waktu Saya untuk Komunitas

Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, mengatakan dia juga bergerilya di Jakarta yang saat ini fokusnya memang bertemu kelompok komunitas.

“Jadi saya memang lagi berkonsentrasi menyelesaikan pertemuan-pertemuan saya dengan komunitas di Jakarta. Dan memang waktu saya untuk bertemu dengan kelompok komunitas,” ucap Pramono di Integrity Convention Centre, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu.

Soal pertemuan Ridwan Kamil dengan Prabowo dan Jokowi, Pramono tidak patah semangat untuk terus melaju di Pilkada Jakarta 2024. Pramono menuturkan dia juga menggelar banyak pertemuan yang menyasar langsung ke masyarakat Jakarta.

“Kan saya juga bergerilya, ini kan saya sampai bergerilya banget, ditarik-tarik,” kata dia sambil memperlihatkan bekas memerah di tangannya karena terus dipegangi oleh para simpatisan yang hadir di deklarasi relawan.

Pramono juga menyebutkan dia bukan orang yang dikenal oleh masyarakat. Bahkan sejak awal pencalonan ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU Jakarta, survei elektabilitasnya masih sangat rendah ketimbang Ridwan Kamil yang telah lebih dulu dikenal masyarakat.

“Jadi mudah-mudahan perjalanan saya selama dua bulan belakang ini menunjukkan bukti secara real dukungan yang kami dapatkan. Ya seperti yang dirasakan sekarang ini. Dari tadi pagi sampai malam nanti, luar biasa,” ujar mantan Sekretaris Kabinet itu.

Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno: Sinyal Dukungan 100 Persen di Pilkada Jakarta

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai pertemuan Ridwan Kamil dengan Prabowo dan Jokowi sebagai sinyal dukungan 100 persen bagi pasangan Ridwan-Suswono (RIDO) di Pilkada Jakarta 2024.

“Pesan politik yang gamblang terlihat adalah ketiganya tidak bisa dipisahkan dalam konstelasi politik hari ini. Artinya, Prabowo, Jokowi, Ridwan Kamil, dan KIM (Koalisi Indonesia Maju) Plus ini adalah satu kesatuan kekuatan politik yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain,” kata Adi di Jakarta, Jumat.

Pesan itu tergambar bukan hanya pada pertemuan yang dilakukan oleh para tokoh tersebut di tengah-tengah Pilkada 2024, melainkan lewat keterangan yang disampaikan oleh pihak Istana. Istana menyebutkan pertemuan antara Prabowo dan Ridwan Kamil murni dilandasi kedekatan di antara kedua tokoh tersebut. Istana juga menyatakan tidak ada unsur lainnya.

“Tentu itu yang sebenarnya ingin disampaikan secara politik bahwa, secara personal, secara politik, tentu saja Prabowo lebih kepada Ridwan Kamil. Bahkan, bisa disebut seratus persen dukungannya ke Ridwan Kamil,” ujar Adi.

Melalui pertemuan tersebut, kata dia, baik Prabowo maupun Jokowi sama-sama menegaskan sikap politik mereka. Adi pun membaca pertemuan itu dapat menebalkan dukungan terhadap pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.

“Bahwa partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM), pemilih-pemilih KIM dan KIM Plus, semua tegak lurus kepada Ridwan Kamil-Suswono. Pesan itu yang sepertinya ingin disampaikan dalam pertemuan Ridwan Kamil dengan Prabowo Subianto,” ungkapnya.

Pesan lain yang terbaca oleh Adi dari pertemuan Ridwan Kamil dan Jokowi adalah penegasan bahwa KIM Plus di Jakarta bekerja total. Bersama relawan-relawan yang sudah menyatakan dukungan kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono, mereka akan berusaha memenangkan pasangan tersebut. Hal itu juga sekaligus menangkis isu dan narasi berkenaan dengan dukungan KIM Plus yang belum total untuk pasangan tersebut.

Pengamat Politik M. Jamiluddin Ritonga: Langkah Ridwan Kamil Temui Jokowi Terkesan Blunder

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, mengatakan tindakan Ridwan Kamil atau RK menemui Jokowi saat elektabilitasnya stagnan adalah tindakan yang blunder. Menurut dia, kunjungan RK itu layak dipertanyakan, jika bertujuan untuk mengerek elektabilitasnya di Pilkada Jakarta.

Jamiluddin mengatakan Jakarta bukanlah basis Jokowi, meskipun dia pernah jadi gubernur dan presiden dua periode. “Jakarta justru basisnya Anies Baswedan. Pendukung Anies pada umumnya tidak menyukai Jokowi,” kata dia dalam keterangan tertulis pada Sabtu.

Menurut dia, jika RK meminta dukungan kepada Jokowi, dikhawatirkan akan jadi bumerang. Bukannya bisa menarik dukungan dari para pendukung Anies, tapi justru akan semakin menjauh.

“Jadi upaya mendekatkan diri dengan Jokowi untuk mendongkrak elektabilitas RK di Jakarta tampaknya tak cukup jeli. Langkah RK tersebut justru terkesan blunder,” tuturnya.

Di sisi lain, kata Jamil, langkah Ridwan Kamil itu justru menguntungkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno. Pendukung Anies bisa jadi akan lebih memilih Pramono-Rano daripada RK-Suswono, karena RK dinilai dekat dengan Jokowi.

Ridwan juga menemui Prabowo. Jamiluddin menilai wajar jika banyak yang menganggap kunjungan RK ke Prabowo dan Jokowi sebagai bentuk minta dukungan.

Menurut dia, permintaan dukungan kepada Prabowo logis karena kepercayaan publik terhadap Presiden ke-8 RI itu kini sangat tinggi. “Karena itu, RK berupaya mendompleng kepada Prabowo untuk dapat mendongkrak elektabilitasnya,” ujarnya. {}