Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menyesalkan tindak perundungan yang terjadi di Cilacap. Sebelumnya, tindakan perundungan fisik yang dilakukan oleh siswa-siswa SMP tersebut viral setelah video tersebar melalui grup-grup whatsapp dan media sosial lain. Bagi Hetifah, persoalan ini benar-benar memantik empati setiap orang yang menyaksikan, termasuk dirinya yang merasa geram.
“Pertama sebagai seorang Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Saya tentu ikut menyesalkan adanya tindak kekerasan ataupun perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah. Korban harus dilindungi, serta diberikan pendampingan psikologis sampai benar-benar korban bisa kembali ke sekolah untuk melakukan proses belajar,” ujar Hetifah kepada redaksi Golkarpedia.com melalui keterangan tertulisnya pada Rabu, (27/09).
Sebagai seorang legislator yang menangani persoalan pendidikan, Hetifah merasa bahwa perlu adanya rumusan strategis untuk mencegah hal yang sama tak terulang kembali. Rasanya akan sangat miris dan tidak nyaman bagi orang tua manapun untuk melepas anaknya ke lingkungan pendidikan dengan situasi yang penuh ancaman. Karenanya, Hetifah berharap komitmen pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan diterapkan benar di sekolah.
“Disamping itu, saya mengharapkan bahwa Merdeka Belajar Episode 25 tentang penanganan dan pencegahan tindak kekerasan di sekolah ini benar-benar mampu diimplementasikan oleh sekolah,” ujar Ketua Umum DPP Pengajian Alhidayah ini.
Baginya cukup penting untuk menerapkan Merdeka Belajar Episode 25 tentang penanganan dan pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah. Komitmen tersebut menurutnya bisa melindungi siswa, kebijakan ini juga wajib melindungi guru dan tenaga kependidikan di sekolah. Sebab perundungan tak hanya mendera sesama siswa, bahkan para pelajar pun berani merundung guru seperti yang baru-baru ini terjadi di Maluku Tengah.
Sebagai solusi dan formulasi afirmasi dari tindak perundungan di lingkungan sekolah, Hetifah mengimbau kepada masing-masing sekolah untuk membentuk Satgas khusus guna menangani persoalan perundungan dan tindak kenakalan siswa lainnya.
“Terakhir, saya mengharapkan bahwa 6 bulan setelah kebijakan ini diterapkan, harus ada satgas yang dibentuk di masing-masing sekolah untuk mengantisipasi hal buruk seperti ini terulang lagi. Kemudian saya pikir perlu juga adanya peran aktif orang tua di dalam lingkungan keluarga untuk menanamkan bahwa pendidikan karakter itu dibutuhkan untuk menghadirkan anak-anak yang berbudi pekerti luhur,” pungkas Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Menurut informasi yang dihimpun redaksi, pelaku dan korban diduga merupakan sesama siswa SMP negeri di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Kabar terakhir yang redaksi terima, pelaku perundungan sudah diamankan oleh pihak kepolisian resor Cilacap setelah menerima laporan dari keluarga. Sementara korban mendapat pengobatan intensif secara rawat jalan di rumah. {redaksi}