Atalia Praratya Minta Masyarakat Tak Nekat Lakukan Ibadah Haji Backpacker

Berita GolkarAnggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Atalia Praratya angkat bicara terkait maraknya masyarakat yang melakukan ibadah haji perorangan dengan cara backpacker.

Menurutnya, para bcakpacker haji harus mengingat kembali niat awal berangkat ke tanah suci adalah untuk ibadah. Sehingga, ibadah akan khusyuk bila dilakukan dengan cara-cara yang aman dan nyaman.

“Untuk kenyamanan semua pihak pada pelaksaan ibadah haji harus mengingat satu hal terkait dengan niat, niat kita kesana itu untuk ibadah maka mari kita ikuti aturan yang berlaku,” ucap Atalia saat ditemui di Kota Bandung, Sabtu (11/1/2024), dikutip dari JPNN.

Selain itu, Kata Atalia, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya melalui aturan ibadah haji demi memberikan kenyamanan dan keamanan warganya di tanah suci. “Sudah ditetapkan pemerintah berapa biayanya, kemudian bagaimana diatur cara berangkatnya, sehingga kita di sana nyaman,” tutur Atalia.

Lebih lanjut, Atalia pun menyoroti soal keamanan para backpacker haji asal Indonesia di Arab Saudi. Pasalnya, para jemaah haji perorangan atau backpacker tidak memiliki kepastian keamanan.

“Jangan sampai backpacker kemudian di sana tidak ada yang melindungi, sementara jutaan manusia ada di tanah suci mereka akan keilangan arah, mereka akan lapor kemana kalau ada permasalahan,” ujar Atalia.

Atalia menambahkan, dirinya bersama anggota DPR RI lainnya di komisi 8 senantiasa memperjuangkan penyelenggaraan ibadah haji. Mulai dari efisiensi harga, keberangkatan, hingga pelayanan jemaah haji asal Indonesia di tanah suci.

“Ini himbauan saja untuk semuanya, agar patuh aturan yang sudah ada, kami di komisi 8 sudah berjuang bagaimana soal biaya haji, dan kualitas pelayanan ditingkatkan, itu kami lakukan,” katanya.

Diketahui, istilah haji backpacker populer di kalangan umat Muslim seluruh dunia. Jika diterjemahkan secara bahasa, haji backpacker artinya ibadah haji yang dilakukan dengan modal sendiri.

Haji backpacker hanya bermodalkan visa, paspor, sejumlah uang pribadi, dan barang-barang bawaan yang disimpan di dalam tas ransel (backpack) atau koper. Mereka tidak mendapatkan fasilitas hotel dan makanan layaknya jemaah haji reguler.

Semua biaya selama menjalankan ibadah di Mekkah ditanggung oleh uang pribadi. Biaya akomodasi seperti tiket pesawat, uang makan, dan keperluan lainnya pun ditanggung sendiri. {}