Berita Golkar – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri modifikasi kendaraan tidak hanya memberikan nilai tambah melalui kreativitas dan inovasi, tetapi juga menimbulkan multiplier effect dengan berkembangnya industri komponen kendaraan aftermarket, terutama yang berskala industri kecil dan menengah (IKM), serta membuka peluang bagi pengembangan bengkel konversi kendaraan listrik.
“Modifikasi kendaraan merupakan cara anak muda berkreasi sekaligus memiliki nilai tambah tinggi. Pemerintah mendukung kegiatan modifikasi ini, terlebih ada beberapa produk yang juga akan dibawa ke ajang pameran internasional,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (30/9/2023).
Dalam mendukung pengembangan industri modifikasi, Kemenperin telah menginisiasi terbitnya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Industri Kendaraan Modifikasi. Selain itu, menurut Menperin, pihaknya telah menyusun Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Industri Modifikasi.
“Upaya ini diperlukan untuk meningkatkan kompetensi SDM industri modifikasi yang kompeten, baik aspek pengetahuan, keterampilan, dan keahlian, serta sikap kerja yang relevan dengan tugasnya,” tutur Agus.
Menperin pun mengapresiasi National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) yang secara konsisten menyelenggarakan pameran modifikasi di tanah air. Selanjutnya, apresiasi ditujukan kepada para pelaku industri modifikasi atau modifikator atas dedikasi dan kontribusinya yang telah menjadikan dunia modifikasi begitu menarik dan kini semakin berkembang pesat.
“Kami juga mendorong agar NMAA sebagai asosiasi industri modifikasi dapat menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk jasa industri modifikasi kendaraan bermotor dan menjadi wadah bagi pelaku usaha bengkel konversi kendaraan listrik untuk mendukung program Indonesia Bersih melalui penggunaan kendaraan listrik,” ungkapnya.
Menperin mengemukakan, industri kendaraan roda empat nasional berhasil menjadi pahlawan devisa dengan kemampuan kinerja ekspor secara CBU sebesar 337 ribu unit mobil pada periode Januari-Agustus 2023, meningkat 18 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 berjumlah 285 ribu unit.
“Sedangkan kinerja ekspor CKD pada periode Januari-Agustus sebesar 34 ribu set. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembinaan sektor otomotif dalam hal kinerja ekspor dalam bentuk CBU maupun CKD sudah berjalan di arah yang tepat,” imbuhnya.
“Semoga seluruh rangkaian kegiatan IMX ini dapat menjadi jalan untuk mempromosikan industri otomotif Indonesia kepada dunia internasional sekaligus menunjukkan kemampuan dan kreativitas karya anak bangsa dalam meningkatkan rasa kebanggan atas keragaman budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia yang dapat menjadi ide-ide kreatif modifikasi yang tidak dimiliki oleh negara lain yang pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia,” jelasnya. {sumber}