Mengenal Sosok Muhammad Fauzi, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Asal Sulawesi Selatan

Berita GolkarMuhammad Fauzi adalah anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI terakhir yang dibahas dari Dapil Sulawesi. Ia terhitung sudah dua periode duduk di kursi DPR RI, yakni pada periode 2004-2009 dan 2019-2024. Hanya saja, pada periode 2004-2009, Muhammad Fauzi duduk di kursi DPR RI dari PBB (Partai Bulan Bintang). Baru di periode 2019-2024 ia maju mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar.

Muhammad Fauzi lahir di kampung padat penduduk. Tepatnya di Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada Senin 6 September 1968, malam. Selayaknya anak-anak seusianya yang besar di Jakarta, Muhammad Fauzi tumbuh di lingkungan yang penuh kompleksitas. Tempat segala ragam masyarakat berinteraksi.

Ayahnya berasal dari Aceh dan Ibu dari Jakarta. Muhammad Fauzi anak paling bungsu dari delapan bersaudara. Kakak nomor dua kini telah menyusul sang Ayah pergi ke haribaan yang kuasa. Saudara yang lain, masih lengkap.

Ayah Muhammad Fauzi meninggal dunia saat dirinya masih berusia 10 tahun. Hari di mana Ayah saya dipanggil Allah SWT bertepatan dengan tanggal dan bulan Muhammad Fauzi dilahirkan ke dunia. Sungguh kado peringatan ulang tahun yang tak akan Muhammad Fauzi lupakan seumur hidupnya.

Sementara sang ibu hanyalah ibu rumah tangga yang paripurna. Beruntungnya, sang ayah meninggalkan peninggalan yang cukup bagi keluarga. Hingga sang ibu mampu menyekolahkan semua anaknya sampai dapatkan gelar sarjana.

Untuk jenjang pendidikan dari tingkat SD hingga meraih gelar sarjana, Muhammad Fauzi melaluinya di Jakarta. Saat sekolah dasar, ia bersekolah di SD Muhammadiyah Jakarta dari tahun 1978-1984. Lalu dilanjutkan ke institusi pendidikan yang sama, di SMP Muhammadiyah Jakarta dari tahun 1984-1987. Masa SMA-nya, Muhammad Fauzi bersekolah di Sekolah Menengah Atas 1 Cawang Baru dari tahun 1987-1990.

Lulus SMA, Muhammad Fauzi melangkah masuk ke perguruan tinggi yang masih berada di sekitar Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana menjadi tujuan Muhammad Fauzi untuk meraih gelar sarjana. Muhammad Fauzi bisa dibilang cukup cerdas dalam raihan akademis, di masa perkuliahan ia bisa menamatkan tepat waktu meskipun turut aktif dalam organisasi eksternal kampus seperti HMI.

Setelah menamatkan perkuliahan, Muhammad Fauzi melanglang buana dengan mengandalkan ijazah sarjananya. Ia pun bekerja sebagai Accounting Proyek PT. Kokoh Semesta selama tiga tahun lamanya, sejak 1996 sampai 1999.

Sosok Muhammad Fauzi sepertinya tak bisa dilepaskan dari figur sang istri, Indah Putri Indriani yang kini menjabat sebagai Bupati Luwu Utara. Ia bahkan pernah menyatakan bahwa kesuksesannya baik sebagai seorang pengusaha ataupun politisi tak bisa dilepaskan dari dua sosok perempuan dalam kehidupannya, yakni sang ibu dan Indah Putri Indriani istrinya.

”Kebetulan saya dapat istri yang secara teori pemahaman politiknya jauh dari saya. Mungkin karena basicnya memang dosen politik. Makanya, bicara politik bagi kami bukan hal baru,” ungkapnya seperti dikutip redaksi Golkarpedia.com dari laman upeks.co berjudul Lebih Dekat Dengan Anggota Dpr Ri, Muhammad Fauzi, SE.

Indah Putri Indriani adalah Bupati Kabupaten Luwu Utara dua periode. Sebelum memutuskan terjun ke kancah politik Indonesia, Indah dikenal di kalangan akademis sebagai salah satu staf pengajar program Sarjana (S1), program ekstensi dan program pasca-sarjana Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia (UI).

Di samping itu, Indah juga tercatat sebagai staf pengajar Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial pada dua universitas lain di Jakarta, Universitas Bung Karno dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Selain mengajar, nama Indah Putri Indriani juga pernah tercatat sebagai salah seorang Tenaga Ahli untuk Komisi II DPR RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah.

“Kami menyatukan visi dan misi dalam berumah tangga. Baik dalam dunia usaha maupun politik yang menjadi pilihan kami saat ini. Namun sebelumnya, ketika saya membuka usaha, istri menjadi dosen. Dan, pada akhirnya kami berdua masuk ke ranah politik,” ungkap Fauzi yang juga Wakil Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Luwu Utara ini.

Awal kali menapaki dunia politik, PBB menjadi pilihannya. Muhammad Fauzi bahkan pada periode 2004-2009 tercatat sebagai anggota DPR RI dari Dapil Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kala itu, dia bergabung dengan Partai Bulan Bintang (PBB) besutan Yusri Ihza Mahendra.

Bersama Yusril, MS Kaban, dan Hamdan Zoelva, Fauzi menjadi generasi pertama PBB. Dia mengikuti proses berdirinya PBB serta dinamika partai. Abang Fauzi bahkan pernah menjabat Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang menggantikan Hamdan Zoelva.

Selanjutnya, periode 2019–2024, Fauzi melalui Partai Golkar kembali melenggang di Senayan mewakili daerah pemilihan (Dapil) Sulsel III yang meliputi Kabupaten Sidenreng Rappang, Pinrang, Enrekang, Luwu, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu Utara, dan Kota Palopo. Suami dari Bupati Kabupaten Luwu Utara, Indah Putri Indriani tersebut terpilih setelah meraih 63.076 suara.

Presidium KAHMI Luwu Utara periode 2022-2023 ini selain aktif di dunia politik juga memiliki perusahaan sendiri yang diberi nama PT. Ayashi Jafana. Dari perusahaannya itu ia mendapatkan pundi-pundi ekonomi untuk memenuhi kehidupannya. Sementara di dunia politik, ia berkiprah demi pengabdian.

Antara dunia politik dan perusahaan yang didirikannya, tiada kepentingan yang bertabrakan, mengingat perusahaan ini telah didirikan sejak tahun 2010 silam.

Soal kiprahnya di DPR RI, Muhammad Fauzi pernah mencicipi duduk di Komisi V DPR RI dan kini bertugas di Komisi VIII DPR RI yang membidangi urusan agama, sosial dan pemberdayaan perempuan. Dalam kinerja legislasinya, ia cukup aktif berkontribusi pada berbagai perumusan dan pembahasan peraturan perundangan.

Seperti perumusan UU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual), lalu Muhammad Fauzi juga aktif dalam penyusunan naskah akademik dan Draft RUU Perubahan atas UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Ia juga rajin mengikuti berbagai rapat dengan mitra kerja Komisi VIII DPR RI.

Soal pengabdiannya sebagai anggota DPR RI kepada konstituen atau masyarakat perlahan tapi pasti, berbagai janji politik yang pernah diucapkan pada saat kampanye Pileg 2019 lalu mulai diwujudkan oleh Muhammad Fauzi, khususnya di Dapil Sulsel III.

Pada tahun 2021, program yang direalisasikan oleh Fauzi mulai dari perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan, bedah rumah hingga program bantuan modal usaha, operasional pesantren, desa wisata dan bantuan sembako untuk masyarakat dengan total nilai kurang lebih Rp100 miliar lebih.

Lokasi realisasi program yang dibawa oleh Muhammad Fauzi di Dapil Sulsel III meliputi Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Pinrang dan Kabupaten Sidrap.

Selain perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan, Muhammad Fauzi juga merealisasikan program padat karya revitalisasi drainase, pengembangan desa wisata hingga bantuan untuk BUMdes sampai pembagian sembako untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Selama tahun 2021, untuk program padat karya revitalisasi drainase misalnya, itu tersebar di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Luwu Utara panjang drainase 900 meter dengan anggaran Rp 750 juta. Sementara itu di titik Rantepao-Palopo, panjang 1.050 meter dengan anggaran Rp1,5 miliar, di Belopa-Palopo ada 340 meter anggaran Rp400 juta.

Selain itu, program revitalisasi drainase ini juga ada di Kabupaten Enrekang, panjang drainase 1.900 meter anggarannya Rp2 miliar. Sementara di Luwu Timur ada dua titik, pertama di Tarengge panjang drainase yang dikerjakan adalah 500 meter dengan anggaran Rp 460 juta dan titik kedua di Tarengge-Kayulangi, panjang drainase 1.290 meter menggunakan anggaran sebesar Rp1,2 miliar.

Dari seluruh program yang terealisasi di Dapil Sulsel III juga ada beberapa program saat Muhammad Fauzi masih berstatus anggota Komisi VIII yang bermitra dengan Kementerian Sosial, BNPB, Kementerian Agama, Badan Pengelolaan Keuagan haji, KPAI, BAZNAS dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan anak.

Berlanjut di tahun 2022, Muhammad Fauzi membawa sejumlah program dan bantuan. Diantaranya; uji sertifikasi tenaga kerja konstruksi bagi seratus pekerja. Abang Fauzi berharap, kegiatan ini dapat menghasilkan tenaga kerja konstruksi yang andal dan siap pakai.

Kemudian Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Pao, Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara. BSPS atau bedah rumah ini merupakan program aspirasi Fauzi yang tersebar di Dapil III Sulsel. Selanjutnya, bantuan rumah susun ke Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balebo senilai Rp7 miliar, serta bantuan Bumdes di Desa Dandang Rp 50 Juta.

Untuk tahun 2023 nanti, Abang Fauzi mengaku telah menyiapkan sejumlah program dan bantuan yang akan dibawa ke Dapil Sulsel III. Seperti; tempat mandi, cuci, kakus (MCK) dan bus operasional untuk puluhan pesantren. Termasuk menyiapkan mobil bus untuk pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di Luwu Utara.

Muhammad Fauzi merupakan figur yang memiliki dedikasi dan tanggung jawab tinggi terhadap profesi yang dijalaninya. Jika sekarang ia memiliki tanggung jawab di dunia politik, maka sepenuh hati dan jiwa akan dilakukan untuk masyarakat yang telah memilihnya menjadi penyambung lidah mereka. Maka, jangan tanyakan lagi apa yang sudah berikan Muhammad Fauzi untuk masyarakat. Komitmen dan kesungguhannya luar biasa. {redaksi}