Berita Golkar – Mukhtarudin merupakan satu-satunya anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI asal Kalimantan Tengah. Dari 6 kuota kursi DPR RI Dapil Kalimantan Tengah, Partai Golkar mendapatkan satu kursi yang diduduki Mukhtarudin. Tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi seorang Mukhtarudin bisa menjadi perwakilan rakyat Kalimantan Tengah di pentas politik nasional.
Drs. H. Mukhtarudin adalah seorang tokoh asli dari Kalimantan Tengah, yang lahir di Pangkalan Bun pada 6 September 1964, merupakan anak kelima dari pasangan H. Djuhari Djarni dan Hj. Marhumah.
Sejak lahir hingga beranjak dewasa, Mukhtarudin tak pernah beranjak dari Kalimantan Tengah. Tak heran jika masyarakat Kalimantan Tengah sangat mengenal namanya. Apalagi dengan segudang kiprah serta latar belakang yang dimilikinya.
Memasuki usia sekolah, Mukhtarudin menempuh pendidikan di kota Pangkalan Bun, yakni di SDN 2 Pangkalan Bun dan lulus 1977, lalu melanjutkan ke jenjang SMP di SMPN 1 Pangkalan Bun, ia berhasil lulus SMP pada tahun 1981), jenjang pendidikan SMA pun masih ada di Kalimantan Tengah yakni, SMAN 1 Pangkalan Bun, Mukhtarudin lulus SMA tahun 1984.
Selesai masa SMA, Mukhtarudin kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dengan mengambil studi gelar kesarjanaan di jurusan administrasi negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Setelah lulus dari kampus ini Mukhtarudin berkarir, sebagai staf pengajar (dosen) pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara yang sekarang sudah menjadi Universitas Antakusuma Pangkalan Bun.
Mukhtarudin juga merupakan salah seorang inisiator dan pendiri Universitas Antakusuma dan menjadi anggota Yayasan Kotawaringin, yang merupakan yayasan hasil merger Yayasan Pembinaan Pendidikan Beringin (STIE) dan Yayasan Pendidikan Kotawaringin (STIH).
Selain aktif pada bidang akademik, Mukhtarudin juga berkarir sebagai abdi negara. Sejak tahun 1990 ia sudah melanglang buana sebagai pegawai negeri sipil dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bidang Promosi pada Badan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat.
Setelah berkarir sebagai Aparatur Sipil Negara selama 12 tahun, pada tahun 2002 Mukhtarudin mengundurkan diri dari posisi Aparatur Sipil Negara dan terjun ke politik dan jadi pengusaha serta menjadi Anggota DPR RI pada periode pertamanya di tahun 2004-2009.
Terpilihnya Mukhtarudin sebagai anggota DPR RI pada periode 2004-2009 tidak serta merta secara mudah dan otomatis. Proses panjang perjalanan karir organisasinya sudah terbentuk sejak tahun 1990an, ketika ia memutuskan masuk salah satu organisasi sayap Partai Golkar, AMPI.
Mukhtarudin pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD AMPI Kalimantan Tengah di periode 1998 sampai 1999, lalu Ketua DPD II AMPG Kabupaten Kotawaringin Barat di tahun 2002 sampai 2004, dan Wakil Ketua MPI KNPI Kabupaten Kotawaringin Barat di tahun 2002 sampai 2005.
Lalu Wakil Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Kotawaringin Barat di periode 2003 sampai 2008, Wakil Ketua Pokja Kehutanan dan Lingkungan Hidup DPP Partai Golkar periode tahun 2005 sampai 2009, Wakil Ketua Sub Evaluasi dan Perencanaan Bappilu DPP Partai Golkar di tahun 2008, dan Wakil Koordinator Bappilu Provinsi Kalimantan Tengah DPP Partai Golkar tahun 2008.
Kemudian Wakil Ketua Korbid Penanganan Pemilu Jawa dan Kalimantan di tahun 2018, Koordinator Bappilu Wilayah Kalimantan Tengah DPP Partai Golkar di periode 2019 sampai 2024, juga Ketua Bidang Penanganan Bencana Alam dan Sosial DPP Partai Golkar periode 2019-2024.
Selain berkecimpung dalam organisasi di internal Partai Golkar, Mukhtarudin juga pernah mendapat amanah jabatan lain seperti sebagai Wakil Ketua DPD KNPI Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 1993 sampai 2002, Wakil Ketua MPI KNPI Kabupaten Kotawaringin Barat di tahun 2002 sampai 2005, dan Anggota BPC Gapensi Kabupaten Kotawaringin Barat di tahun 2003 sampai 2007.
Setelah malang melintang dengan berbagai organisasi dan berpengalaman di periode 2004-2009 sebagai anggota DPR RI, pada periode 2019-2024, Mukhtarudin kembali maju dari sebagai Caleg Partai Golkar DPR RI dari Dapil Kalimantan Tengah. Mukhtarudin berhasil terpilih menjadi Anggota DPR RI setelah mendapatkan perolehan suara sebesar 48.098 mewakili Partai Golongan Karya (Golkar) untuk Dapil Kalteng.
Oleh Fraksi Partai Golkar, Mukhtarudin ditempatkan di Komisi VII DPR RI yang membidangi urusan Energi, Riset dan Inovasi, dan Industri. Selain duduk di Komisi VII DPR RI, Mukhtarudin juga menempati posisi jabatan sebagai anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI – AKD (Alat Kelengkapan Dewan). Di Fraksi Partai Golkar DPR RI, ia mendapat pula amanah sebagai Wakil Ketua Bidang Perindustrian dan Pembangunan.
Selama duduk di Komisi VII DPR RI, Mukhtarudin sangat aktif berkontribusi dalam berbagai kerja-kerja legislasi sebagai tugas utamanya. Seperti kehadirannya dalam RDP Komisi 7 dengan Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian RI dan PT. Adyawinsa terkait dengan industri kompor induksi dalam negeri.
Mukhtarudin juga berkontribusi aktif dalam RDP dengan Dirjen Agro Kementerian Perindustrian, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APAKSINDO) Perjuangan, Ketua Umum Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), terkait dengan tata kelola industri minyak goreng.
Lantas RDP Komisi 7 dengan Dirjen ILMATE, Dirjen Minerba Kementerian ESDM, dan Dirut Timah terkait dengan potensi dan sebaran logam tanah jarang dan lain-lain. Mukhtarudin juga berkontribusi aktif dalam evaluasi kinerja BPH Migas tahun 2019 dan BBM satu harga. Mukhtarudin juga dikenal memiliki concern secara khusus dalam menyoroti persoalan korupsi di berbagai BUMN seperti kasus Jiwasraya dan juga Asabri.
Selanjutnya Mukhtarudin berkontribusi aktif dalam menyampaikan pandangan dan masukan terkait UU Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Serta pembahasan isu-isu aktual di BUMN pada setiap tahunnya.
Mukhtarudin telah membuktikan bagaimana loyalitas perjalanan karirnya bisa menunjang kesuksesannya sebagai seorang politisi masa kini. Ia adalah satu dari sekian banyak politisi Partai Golkar yang bertahan dengan segala cuaca yang tersaji di iklim politik nasional dan daerah. {redaksi}