Menperin Agus Gumiwang Soal Tarif Impor Baru: Trump Sadar Mereka Kehilangan Opportunity

Berita Golkar – Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait tarif impor baru untuk seluruh barang yang datang ke AS pada 2 April 2025 mendapat beragam respon dari seluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan, penerapan tarif impor baru oleh Presiden Trump merupakan langkah untuk mengembalikan manufaktur ke negerinya.

Sebab diketahui, perdagangan AS dengan Indonesia defisit sekitar 18 miliar dolar, sehingga Trump menaikkan tarif impor barang sebesar 32 persen.

“Assessment (penilaian) saya mengatakan bahwa apa yang dilakukan Trump adalah untuk membawa kembali manufaktur ke Amerika,” ucap Agus dalam acara Tribun Network Mata Lokal Fest 2025 di Shangri-La Jakarta, Kamis (8/5/2025), dikutip dari WartaKota.

Agus berpandangan, Trump saat ini sadar bahwa Amerika kehilangan kesempatan karena industri manufaktur Negeri Paman Sam basisnya lebih banyak berada di luar AS.

Saat ini yang ada di dalam AS kebanyakan perusahaan teknologi yang menurut AGK jumlahnya kecil, ketimbang manufaktur Amerika yang berada di luar.

“Trump itu sadar persis bahwa mereka kehilangan opportunity, karena manufaktur-manufaktur dari perusahaan-perusahaan Amerika basisnya sudah di luar Amerika, kecuali memang mungkin manufaktur yang memiliki teknologi tinggi, tapi itu jumlahnya kecil,” ungkap AGK.

Pertanyaannya, apakah dengan cara menaikkan tarif impor seluruh barang yang masuk ke AS adalah langkah yang tepat? Agus tidak bisa berspekulasi.

Akan tetapi, yang jelas ialah membangun sebuah industri manufaktur tidak bisa instan, namun untuk menghancurkannya hanya butuh waktu singkat.

“Apakah beliau (Trump) akan berhasil? Saya nggak berani menjawab dan saya nggak bisa menjawab, karena itu nanti sejarah yang bisa menjawab. Saya ingin memberikan satu pesan bahwa membangun sebuah manufaktur di sebuah negara tidak bisa terjadi overnight. Indonesia sudah membuktikan konsistensinya, komitmennya dalam membangun manufaktur sudah puluhan tahun sampai hari ini kita jaga, kita lindungi konsistensi dan komitmen itu,” terang Menperin. {}