Berita Golkar – Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Dimaz Raditya mengatakan bahwa realisasi retribusi parkir hingga Mei 2025 masih jauh dari target.
Untuk itu, kata Dimaz, perlu inovasi dari Pemprov DKI melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menggali potensi pendapatan, salah satunya yaitu melalui sektor kesehatan dan rumah sakit.
Hal itu disampaikannya usai Rapat Kerja Komisi C dengan sejumlah SKPD untuk mengevaluasi pendapatan retribusi daerah tahun 2025 di Ruang Komisi C, Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (28/5/2025).
“Pendapatan dari sektor non-firebox rumah sakit masih di bawah 2 persen. Padahal rumah sakit itu tempat yang nggak pernah sepi. Ini potensial banget,” ujar legislator Partai Golkar itu, dikutip dari Akurat.
Menurutnya, destinasi wisata keluarga tersebut belum banyak berubah sejak puluhan tahun lalu dan membutuhkan sentuhan baru agar lebih menarik. “Potensinya besar, tapi dari dulu tampilannya hampir tidak berubah. Sayang kalau tidak dikembangkan lebih baik,” ujar Suhud.
Sementara itu, Anggota Komisi C Hardiyanto Kenneth menyoroti lemahnya implementasi Perda tentang Pelestarian Budaya Betawi. Ia mendorong pengusaha untuk lebih aktif menampilkan identitas budaya lokal di ruang-ruang komersial.
“Kita ingin di setiap gedung, hotel, restoran ada ornamen ondel-ondel. Jangan hanya teori, harus ada pengawasan dan hasil yang nyata,” terang Kenneth.
Dengan ini, Komisi C berkomitmen melakukan evaluasi berkala untuk mengoptimalkan pendapatan retribusi, sekaligus memperkuat kualitas layanan publik dan pelestarian budaya Betawi. {}