Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mendorong seluruh komunitas bisnis Indonesia dan Korea Selatan untuk mengambil manfaat penuh dari perjanjian kemitraan komprehensif IK-CEPA.
“Pemanfaatan dari Indonesia-Korea CEPA masih perlu terus diperkuat. Ini adalah kesempatan besar bagi para pelaku usaha untuk lebih memanfaatkan perjanjian-perjanjian perdagangan yang sudah tersedia,” kata Wamendag Roro saat menyampaikan sambutan pada Korea-Indonesia Economic Partnership Forum di Jakarta, mengutip Antara pada Selasa (24/6/2025), dikutip dari TVOneNews.
Wamendag Roro menyampaikan bahwa perjanjian komprehensif yang mulai diimplementasikan pada 1 Januari 2023 tersebut, menghapus tarif untuk lebih dari 90 persen barang dan memperluas kerja sama di bidang strategis seperti jasa, investasi, dan kekayaan intelektual.
Selain IK-CEPA, Indonesia dan Korea Selatan juga memiliki dua kerangka kerja sama perdagangan lainnya, yakni ASEAN-Korea Free Trade Agreement (AKFTA) yang telah berlaku sejak 1 Juli 2007 dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang telah diterapkan sejak 2 Januari 2023.
“Kami melihat adanya korelasi positif antara pemanfaatan perjanjian-perjanjian ini dan peningkatan stabil dalam perdagangan bilateral serta investasi,” ucapnya.
Kementerian Perdagangan mencatat bahwa AKFTA sendiri mampu menyumbang sekitar 88 persen ekspor nasional Indonesia ke Korea Selatan pada 2023 dan 2024. Total perdagangan antara kedua negara di 2024, mencapai sekitar 20 miliar dolar AS. Lalu, dalam lima tahun terakhir, volume perdagangan tumbuh sekitar 9 hingga 9,8 persen.
Di sisi investasi, Korea Selatan telah menyumbang sekitar 2,9 miliar dolar AS pada tahun 2024. Meskipun angka tersebut cukup impresif, Roro menilai bahwa nilai perdagangan antar kedua negara masih mempunyai banyak ruang untuk digali dan dikembangkan. Sehingga, dia mendorong pelaku bisnis untuk memanfaatkan tiga kerangka perjanjian dagang tersebut.
“Saya mengajak semua pemangku kepentingan untuk melangkah maju dengan tindakan nyata dan semangat kolaboratif. Pemerintah Indonesia memahami bahwa menjalankan bisnis bukanlah hal yang mudah. Namun, kami berusaha memberikan ekosistem terbaik agar dunia usaha dapat terus berkembang,” ujar dia.
Menekankan pentingnya Korea Selatan sebagai mitra dagang, Roro menyampaikan bahwa Indonesia memiliki dua perwakilan perdagangan resmi, yakni Atase Perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) yang berada di Seoul dan Busan.
“Hal ini mencerminkan pentingnya kawasan Anda dalam konteks perdagangan Indonesia-Korea Selatan. Kami mendorong Anda untuk menghubungi perwakilan-perwakilan kami. Kami dengan senang hati akan membagikan kontak mereka agar Anda bisa langsung menjalin komunikasi,” kata dia.
Adapun Korea Selatan merupakan negara yang menjadi sepuluh mitra dagang terbesar Indonesia dan menjadi investor utama di sektor-sektor strategis seperti manufaktur dan infrastruktur. Saat ini, kedua negara juga terus mengembangkan kerja sama di bidang energi terbarukan yang diharapkan bisa yang berkembang pada tahun-tahun mendatang. {}