Christiany Eugenia Paruntu Apresiasi Kunjungan Prabowo-Bahlil Ke Brazil: Percepat Transisi Energi

Berita Golkar – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam memperkuat kerja sama energi bersih dengan Brasil, usai bertemu Presiden Luiz Inácio Lula da Silva di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Brasilia, Brasil.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua negara sepakat menjalin kolaborasi strategis di bidang bioenergi, pertanian rendah emisi, dan ketahanan iklim. Presiden Prabowo menyebut Brasil sebagai mitra ideal sekaligus teladan global dalam pengembangan energi berbasis hayati, terutama biofuel dari tebu dan kedelai.

“Brasil memberi teladan yang luar biasa dalam penggunaan biofuel serta inovasi sektor pertanian. Produktivitas Brasil luar biasa, dan kami ingin belajar dari pengalaman itu,” ujar Prabowo, dikutip dari Tribunnews.

Sebagai langkah konkret, Indonesia akan mengirim tim teknis ke Brasil untuk mempelajari lebih dalam teknologi pertanian ramah lingkungan dan pengolahan bioenergi.

Prabowo juga menegaskan target ambisius pemerintah dalam mengejar 100 persen bauran energi terbarukan paling lambat tahun 2040. “Tapi para ahli saya mengatakan kita bisa mencapainya jauh lebih cepat,” ucapnya optimis.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang turut dalam kunjungan tersebut mengatakan, Brasil sudah membuktikan diri sebagai negara dengan sistem energi rendah karbon yang solid, dengan 88 persen kebutuhan listriknya berasal dari energi air, surya, angin, dan bioenergi.

“Pengalaman mereka bisa jadi referensi penting buat kita mempercepat bauran energi bersih,” ujar Bahlil.
Ia menambahkan, kerja sama ini sejalan dengan Permen ESDM No. 4 Tahun 2025 tentang percepatan pengembangan biofuel nasional.

DPR RI Dukung Langkah Strategis Pemerintah

Dukungan juga datang dari legislatif. Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Golkar, Christiany Eugenia Paruntu, menilai kerja sama Indonesia–Brasil di sektor energi hijau sebagai peluang nyata transformasi sistem energi nasional.

“Kerja sama ini bukan sekadar diplomasi energi, tapi langkah strategis yang bisa berdampak langsung bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Christiany juga mendorong agar kerja sama ini berdampak pada perluasan akses energi terbarukan yang terjangkau, terutama di wilayah terpencil.

“Kami di Komisi XII akan mendukung penuh, mulai dari aspek regulasi, penganggaran, hingga pengawasan di lapangan,” tegas legislator dari Sulawesi Utara itu. {}