Berita Golkar – Politisi Golkar, Gde Sumarjaya Linggih mendapat nomor urut dua dalam proses pencalonan perebutan kursi DPR RI. Padahal politisi yang akrab disapa Demer itu, dari pemilu ke pemilu selalu mendapat nomor urut satu.
Secara struktural partai, Demer sebenarnya punya jabatan yang mentereng. Politisi asal Desa Tajun itu Korwil Pemenangan Wilayah Bali-Nusa Tenggara DPP Partai Golkar. Dia juga sempat ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua DPD Golkar Bali.
Pada pemilu kali ini, posisinya disundul Nyoman Sugawa Korry yang juga Ketua DPD Golkar Bali. Sugawa Korry mendapat nomor urut satu dalam perebutan kursi DPR RI. Sementara Demer dapat nomor urut dua.
Demer mengaku tidak masalah dengan perubahan nomor urut tersebut. “Nomor itu kan nggak ada masalah dalam pencalonan. Ada mungkin deviasinya, tapi tidak terlalu banyak,” ujarnya belum lama ini.
Ia juga mengaku tidak akan meminta DPP Partai mengubah nomor urut. Meskipun ia memiliki akses melakukan lobi-lobi perubahan nomor urut. “Nggak usah ada evaluasi. Lihat saja nanti hasil akhirnya,” imbuhnya.
Demer menyatakan dirinya optimistis bisa kembali ke senayan. Sebab ia sudah banyak berbuat selama duduk sebagai anggota DPR RI. Menurutnya setiap kali melakukan sosialisasi, ia berusaha membuka akses permodalan dan akses pasar kepada warga yang hadir.
Maklum dia adalah anggota Komisi VI DPR RI, sehingga punya akses luas dalam hal industri dan investasi.
“Target saya, setiap yang hadir dalam sosialisasi saya, sepuluh persen saja dapat akses permodalan dan berhasil jadi pengusaha mikro. Jadi kan berdampak pada ekonomi keluarga mereka. Target saya seperti itu, bukan hanya sekadar datang, sosialisasi. Itu paling hanya sekali saja dia ingat sama saya,” demikian Demer. {sumber}