Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas hukum World Trade Organization (WTO) di Indonesia. Karena, kemampuan Indonesia dalam hukum WTO masih terbatas sehingga perlu diperkuat melalui kerja sama internasional.
Roro menekankan Advisory Centre on WTO Law (ACWL) berperan penting mendukung peningkatan kapasitas tersebut. Bentuk kerja sama bisa diwujudkan melalui bantuan teknis dan program pelatihan berkelanjutan.
“Kami sungguh mengapresiasi kolaborasi terkini pada lokakarya penyelesaian perdagangan yang diselenggarakan pada Juni 2025 di Jakarta. Lokakarya tersebut memberikan manfaat lebih dari 40 pejabat Pemerintah Indonesia dari instansi yang menangani pembuatan kebijakan penyelesaian perdagangan,” kata Roro dalam pertemuan di Jenewa, Swiss, dikutip Minggu (21/9/2025), dikutip dari Sinpo.
Roro menilai, ACWL dapat memperkuat pemahaman negara berkembang terkait dinamika perdagangan global. Dukungan ACWL juga memberi opsi kebijakan yang relevan untuk menghadapi perubahan global.
“Tantangan dalam perdagangan global antara lain kebijakan tarif Amerika Serikat. Kebijakan lingkungan yang proteksionis menjadi hambatan bagi negara berkembang untuk terintegrasi dengan perdagangan global,” ujar Roro.
Sementara itu, Direktur Eksekutif ACWL, Niall Meagher menyampaikan apresiasi atas kerja sama panjang dengan Indonesia. Ia mengingatkan hubungan itu dimulai sejak penanganan sengketa Indonesia dan Korea Selatan terkait produk kertas.
“Secara umum, program peningkatan kapasitas ACWL dilakukan berdasarkan permintaan. Dengan demikian, Indonesia bisa mengajukan kegiatan peningkatan kapasitas yang sesuai kebutuhan,” kata Niall. {}