Berita Golkar – Mujib Rohmat merupakan salah satu kader Nahdlatul Ulama yang memilih Partai Golkar sebagai pelabuhan politiknya. Selama ini publik hanya mengenal Nusron Wahid sebagai kader NU yang berada di Partai Golkar, tapi ternyata ada pula nama Mujib Rohmat, anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI yang telah duduk di Gedung Senayan selama lima periode.
Hanya saja, lima periodenya Mujib Rohmat duduk di DPR RI tidak berturut-turut, ia sempat absen pada periode 2009-2014. Sisanya, sejak era reformasi atau pada tahun 1997-1999, lalu 2003-2004 sebagai PAW, dilanjutkan pada 2004-2009, kemudian 2014-2019, dan kini periode 2019-2024.
Pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 21 November 1960 ini lahir dari keluarga sederhana selayaknya anak Jawa Tengah pada umumnya. Tidak ada yang spesial dari masa kecilnya, ia hanya dibesarkan dari keluarga yang taat pada agamanya. Oleh sebab itu, Mujib Rohmat sangat dekat dengan lingkungan pesantren.
Pendidikan tingkat dasarnya dilewati di sekolah umum, SD Kaliwungu sejak tahun 1966–1972. Baru di pendidikan tingkat menengah, ia disekolahkan oleh orang tuanya di sekolah yang berbasis agama, yakni MIM Kaliwungu, Kendal pada tahun 1973–1977. Pendidikan agama yang sudah dienyamnya sejak SMP dilanjutkan di MA Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri dari tahun 1977 sampai tahun 1981.
Pendidikan agama terus dilalui oleh Mujib Rohmat, tetapi ia memilih melangkah jauh dari tempat kelahirannya. Jakarta menjadi tujuan Mujib Rohmat selanjutnya. Ia mengenyam pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar S1 Syariah di Institut PTIQ Jakarta. Mujib Rohmat enam tahun menamatkan jenjang pendidikannya di Institut PTIQ Jakarta yakni sejak tahun 1982 sampai dengan tahun 1988.
Maklum saja ia cukup lama menyelesaikan pendidikan tingginya, sebab selain belajar, Mujib Rohmat juga mulai tertarik pada dunia organisasi. Ia masuk sebagai kader PMII, salah satu organisasi underbow Nahdlatul Ulama di tingkatan mahasiswa. Sampai tahun 1986 sampai dengan 1988 karir organisasinya melesat cepat ketika ia didapuk jabatan sebagai Sekretaris PB PMII.
Lulus dari PTIQ Jakarta, karir organisasi Mujib Rohmat berlanjut dan semakin menanjak. Pada tahun 1990 sampai tahun 1995, Mujib Rohmat mendapat jabatan bergengsi sebagai Ketua PP Gerakan Pemuda Ansor.
Di selang ia memimpin GP Ansor, Mujib Rohmat sempat masuk kepengurusan KNPI sebagai ketua bidang di tahun 1993. Tidak hanya sebagai ketua bidang, Mujib Rohmat juga sempat menjadi orang nomor dua di organisasi kepemudaan itu, pada tahun 1993–1996.
Selain GP Ansor, Mujib Rohmat mulai melirik Partai Golkar sebagai pilihan politiknya. Pilihan politik Mujib Rohmat ini tidak lepas dari bagaimana Partai Golkar menjadi saluran politik yang berada di tengah, apalagi sebelum masa reformasi, belum ada partai yang secara khusus mengakomodir kader NU seperti PKB sekarang.
Ada PPP sebagai partai yang berbasis Islam, tetapi hal itu tidak cukup bagi Mujib Rohmat. Jika hanya agama sebagai indikator pilihannya tentu PPP yang akan ia pilih, tapi Partai Golkar lebih menarik bagi Mujib Rohmat. Di tahun 1990-1995 bersamaan dengan ia menjadi Ketua GP Ansor dan KNPI, ia turut menjadi pengurus di DPP MDI sebagai Departemen Pemuda.
Pilihan politiknya benar, lepas dari reformasi, pada tahun 1997 Mujib Rohmat ditunjuk mewakili Partai Golkar sebagai anggota DPR RI. Pada tahap ini Mujib Rohmat merupakan salah satu figur muda yang berada di Partai Golkar. Tetapi ia sudah cukup matang untuk menjalani karir sebagai seorang legislator DPR RI. Mujib Rohmat pun menasbihkan diri untuk Partai Golkar sejak saat itu hingga kini.
Mujib Rohmat kemudian diamanahi sebagai Departemen Pemuda DPP Golkar di tahun 1998-2004. Pada tahun 2000 sampai 2005, karir politiknya di Partai Golkar terus berlanjut ketika Mujib Rohmat mendapat amanah jabatan sebagai Departemen Koperasi/Wirausaha PPK Kosgoro 1957 salah satu organisasi pendiri Partai Golkar.
Di tahun 2003-2004, Mujib Rohmat sempat kembali duduk di kursi DPR RI sebagai PAW. Selain itu, ia juga masih terus menjalani karir organisasinya, ketika di dua periode kepengurusan yakni pada tahun 2002–2004, 2004–2009, Mujib Rohmat mendapatkan amanah sebagai Sekretaris Jenderal PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).
Lalu di tahun 2006-2011 menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PPK Kosgoro, tahun 2009-2015 mendapat amanah jabatan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang UKM & Koperasi DPP Partai Golkar, dan Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Golkar pada periode kepengurusan 2016-2019.
Mujib Rohmat pernah pula melewati masa kosong sebagai anggota DPR RI di periode 2009-2014. Pada masa-masa kosong ini ia memanfaatkan waktu untuk menduduki jabatan sebagai Pembantu Rektor IV Institut PTIQ Jakarta dari tahun 2010-2014 dan Staf Khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia pada tahun 2011-2014.
Di sela Mujib Rohmat menjalani karir sebagai pembantu rektor dan staf kementerian, ia juga melanjutkan pendidikan tinggi magister S2 Hukum Tata Negara, Universitas Jayabaya dari tahun 2013-2016 dan langsung melanjutkan pendidikan S3 Doktor Ilmu Hukum di Universitas Islam Sultan Agung dari tahun 2016-2018.
Selain menjalani tanggung jawab menyelesaikan pendidikan doktoralnya, di periode 2014-2019, ia juga duduk kembali di DPR RI. Pada periode tahun ini juga Mujib Rohmat mendapat amanah di DPP Partai Golkar untuk mengisi posisi Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Golkar.
Pada periode 2014-2019 Mujib Rohmat bertugas di Komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur dan reformasi birokrasi dan kepemiluan. Pada April 2015 banyak terjadi mutasi di Fraksi Golkar dan Mujib Rohmat bertugas di Komisi X DPR RI.
Sebagai seorang politisi wajar apabila seorang Mujib Rohmat mempunyai sebuah sikap politik. Seperti pada saat UU Pilkada 2015, Mujib Rohmat mewakili Fraksi Partai Golkar menyatakan setuju atas UU Pilkada 2015.
Lalu pada saat Perppu Pilkada, Mujib Rohmat mewakili Fraksi Partai Golkar untuk menyampaikan sikap terhadap Perppu yang dikeluarkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkaitan dengan UU Pilkada. Pada tanggal 16 Januari 2015, Fraksi Partai Golkar menyatakan bahwa pada raker ini konteksnya adalah untuk membahas Perppu bukan mengesahkan langsung.
Pada periode 2019-2024, Mujib Rohmat kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar. Ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI di Dapil (Daerah Pemilihan) Jawa Tengah I yang meliputi Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kota Salatiga, dan Kota Semarang. Dari Dapil ini Mujib Rohmat mendapatkan raihan 41.821 suara.
Mujib Rohmat lantas ditugaskan oleh Fraksi Partai Golkar di Komisi X DPR RI. Komisi X DPR merupakan komisi yang membidangi urusan terkait Pendidikan, Kepemudaan, Olahraga, Perpustakaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif.
Selama duduk di Komisi X DPR RI ini, Mujib Rohmat memiliki peran aktif dalam kerja-kerja legislasi dan fungsi anggota DPR RI lainnya seperti pembahasan RUU Ekonomi Kreatif, lalu berkontribusi aktif dalam pembahasan RUU tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Kemudian ikut aktif dalam pembahasan RUU Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek), pembahasan RUU Pendidikan Kedokteran, pembahasan mengenai RUU Pariwisata dan Kepariwisataan.
Mujib Rohmat juga ikut berkontribusi aktif dalam Panja Perfilman, Panja Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan RUU tentang Kebudayaan. Selain itu masih banyak lagi kontribusi aktif Mujib Rohmat selama berkantor di DPR RI.
Mujib Rohmat bisa menjadi contoh tentang bagaimana loyalitas terbentuk. Di Partai Golkar, ia adalah figur yang jauh dari hingar bingar gimmick politik. Mujib Rohmat adalah figur yang lurus, tidak pernah terseret hitamnya dunia politik. Partai Golkar butuh orang-orang seperti Mujib Rohmat untuk mendidik generasi muda Partai Golkar agar memiliki loyalitas dan kapabilitas seperti Mujib Rohmat. {redaksi}