Ponpes Al Khoziny Ambruk, Atalia Praratya Minta Pertanggungjawaban Hukum dan Perlindungan bagi Korban

Berita Golkar – Publik berduka atas tragedi ambruknya Ponpes Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Sebab, ini menjadi salah satu tragedi ponpes ambruk dengan korban jiwa terbanyak, yakni 65 santri tewas.

Publik pun mengecam pengelola ponpes Al Khoziny, dan pemerintah yang tak mengawasi dalam proses pembangunan ponpes tersebut. Istri Ridwan Kamil, yang menjadi Anggota Komisi VIII DPR RI yakni Atalia Praratya, juga mengecamnya.

Menurut Atalia, ponpes Al Khoziny ambruk karena unsur kelalaian dalam pembangunan konstruksi, sehingga pengelola wajib tanggung jawab.

Kelalaian tersebut meliputi izin pembangunan gedung dan kelalaian tidak melibatkan tenaga ahli pengawas sipil saat proses konstruksi, serta proses pengecoran bangunan yang dinilai asal-asalan.

“Berdasarkan informasi yang ada, ada dugaan kelalaian cukup kuat: pengecoran baru selesai beberapa jam sebelum ambruk, indikasi tidak adanya izin, pengawasan teknis yang memadai dan lain-lain,” kata Atalia dikutip dari Tribunnews.com.

Atas berbagai dugaan kelalaian tersebut, legislator dari Fraksi Golkar itu mendorong agar dilakukan proses hukum  secara transparan dan adil. “Jika memang terbukti seluruh dugaan kelalaian tersebut, maka sudah selayaknya ada pertanggungjawaban hukum yang tegas,” katanya.

Soal pencabutan izin terhadap operasional Ponpes Al-Khoziny, Atalia menilai perlu adanya kajian yang lebih proporsional.

Yang pasti, pihaknya mendorong diterapkannya sanksi tegas jika terbukti ada kelalaian berat dan pelanggaran prosedur oleh pengelola pondok.

“Tapi tentu hal lain yang juga sama penting adalah memastikan kejadian seperti ini tidak terulang lagi di pesantren lain dan memastikan seluruh korban mendapatkan pendampingan, kompensasi, dan dukungan psikologis yang memadai,” tutur istri dari Ridwan Kamil ini.

“Jangan sampai keluarga korban berjuang sendiri di tengah duka yang sedalam ini,” tandas Atalia.

Musholla Ponpes Al Khoziny roboh usai tertimpa bangunan baru berlantai dua setengah yang berdiri tepat di atasnya, Senin awal pekan ini. Peristiwa nahas itu terjadi saat sejumlah santri putra tengah melaksanakan salat ashar berjemaah. {}