Berita Golkar – Anggota Komisi XI DPR asal Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng mendorong para siswa untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Program ini bertujuan mulia, meningkatkan gizi generasi muda agar kualitas sumber daya manusia Indonesia meningkat. “Program MBG bukan hanya langkah strategis dalam meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia, agar lebih sehat dan fokus belajar. Tapi juga instrumen penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah,” papar Mekeng saat di SMA Negeri 1 Soa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, dikutip Selasa (14/10/2025) dari Inilah.
Ketua Fraksi Partai Golkar MPR ini, menegaskan, program MBG ini, memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah. Karena, bahan baku program MBG berasal dari daerah.
“Program ini sangat baik karena bahan makanan berasal dari petani, nelayan dan pelaku UMKM lokal. Sehingga terjadi perputaran ekonomi di masyarakat. Jika ada kendala di lapangan, selesaikan lewat musyawarah. Ini program Presiden Prabowo yang luar biasa, sudah sepatutnya kita mendukung pelaksanaannya,” ungkap Mekeng.
Selain itu, Mekeng menjanjikan komitmen untuk terus memperjuangkan alokasi anggaran pendidikan sesuai pasal 31 UUD 1945. Bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pemerintah wajib membiayainya.
Generasi muda, kata Mekeng, khususnya pelajar SMA, memiliki peran sentral dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Untuk itu, pemahaman terhadap Empat Pilar menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter kebangsaan yang kuat, cinta tanah air dan berintegritas.
Sementara itu, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang yang sering disapa Mbak NSD, mengingatkan seluruh pihak yang terlibat dalam program MBG jangan coba-coba cari cuan dengan cara tak halal. Misalnya, mengurangi kualitas maupun jumlah bahan baku makanan.
Ia menegaskan, anggaran yang disediakan pemerintah sudah dihitung secara matang guna memastikan, anak-anak Indonesia mendapatkan menu bergizi setiap hari.
“Jangan sampai ada yang mengurangi bahan baku. Pak Prabowo sampai menghitung sendiri (biaya) menu itu. Beliau berkesimpulan, dengan Rp10 ribu masih bisa pakai ayam dan telur. Jadi jangan coba-coba markup,” ujar Mbak NSD di Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Dia meminta seluruh pihak, mulai BGN, mitra dapur, hingga SPPG, memperbaiki kekurangan di lapangan dan memperkuat pengawasan agar tidak terjadi pelanggaran dalam penyediaan makanan. “Kita harus akui ini kelalaian kita bersama. Ini salah BGN, mitra, dan SPPG yang harus kita perbaiki bersama,” katanya.
Ia pun berpesan agar semua pihak saling mengingatkan dan menjaga integritas dalam menjalankan program yang menyangkut kesehatan jutaan anak Indonesia tersebut. “Mari kita saling mengingatkan ahli gizi dan akuntan untuk mengawal menu ini,” pungkasnya. {}