Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengajak Apple Developer Academy bekerja sama untuk membantu pemasaran produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar tembus pasar internasional. Salah satu caranya dengan pemanfaatan teknologi.
“Inilah kerja sama yang ingin kita garap pada pertemuan kali ini dan akan segera kita petakan. Bukan hanya di Bali, tapi juga di daerah Apple Academy lainnya seperti Surabaya, Batam, dan Tangerang,” kata Roro usai meninjau fasilitas Apple Developer Academy di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, dikutip Sabtu (22/11/2025).
Menurut Roro, tantangan yang dihadapi UMKM dilapangan sangat banyak. Diantaranya, banyak pelaku UMKM yang memiliki produk layak ekspor, kualitas bagus, tapi masih terkendala cara pemasaran.
“Mereka mungkin masih belum optimal menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu untuk memasarkan produk ke luar negeri. Untuk itu, kami di sini berdiskusi agar bagaimana Apple Academy bisa bekerja sama dengan Kemendag untuk memfasilitasi pelaku UMKM menembus pasar internasional,” ujarnya.
Roro menilai, pemanfaatan teknologi dan penggunaan aplikasi dalam pemasaran produk terbukti lebih optimal. Pogram UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor juga terus didorong memaafkan teknologi, di samping memaksimalkan peran perwakilan perdagangan di 33 negara.
“Pada era saat ini, kita tidak boleh lari dari teknologi, tapi harus berdamai dengan teknologi dan memanfaatkannya dengan baik,” ujarnya, dikutip dari Sinpo.
Untuk itu, kolaborasi dengan berbagai pihak diharapkan dapat makin meningkatkan pertumbuhan ekspor nasional, khususnya ekspor UMKM yang menjadi fokus Kemendag melalui program UMKM BISA Ekspor.
Dengan cara pemasaran yang makin baik, maka potensi produk UMKM Indonesia bisa makin tertangkap oleh buyer potensial. Ia juga mendorong kerja sama pelatihan SDM Kemendag dan optimalisasi layanan publik di Kemendag, seperti Inaexport dan Inatrade.
“Selain kolaborasi yang akan digarap dengan Apple Academy, kita juga terus bermitra dan berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga lainnya, seperti Kementerian Pertanian yang memiliki banyak komoditas untuk lebih dikenalkan ke pasar global,” pungkasnya. {}













