Berita Golkar – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyiapkan strategi untuk memperbaiki penurunan sektor farmasi halal Indonesia di tataran global.
Berdasarkan The State of the Global Islamic Economy Report 2022, sektor farmasi Indonesia mengalami penurunan di mana pada tahun 2021 berada pada peringkat keenam menjadi peringkat kesembilan di tahun 2022.
“Penurunan ini tentu harus kita cermati. Harus kita pelajari, pelajari negara mana saja yang menyalip kita, khususnya di sektor farmasi dan kita pelajari bagaimana cara mereka bisa menyalip kita. Itu harus kita petakan betul,” kata Agus Gumiwang dalam Penganugerahan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2023, di Jakarta, Senin.
Menperin juga telah meminta Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kemenperin untuk melakukan evaluasi tersebut.
“Sehingga kita ada benchmark, due diligence kemudian juga kalau saya pergunakan istilah ofensif, kita bisa counter attack, sehingga kita at least bisa mengembalikan posisi kita untuk farmasi ke enam besar dan mudah-mudahan ke depan bisa meningkat jadi lima besar,” katanya pula.
Dalam laporan yang sama, Menperin menjelaskan Indonesia menempati urutan kedua pada tahun 2022 pada sektor makanan halal, setelah sebelumnya berada pada peringkat keempat tahun 2021.
Pada sektor modest fashion, Indonesia tetap berada pada peringkat ketiga sepanjang tahun 2021-2022, sementara pada sektor farmasi, Indonesia mengalami penurunan dimana pada tahun 2021 berada pada peringkat enam menjadi peringkat kesembilan di tahun 2022.
Kendati demikian, bila dilihat secara keseluruhan, indikator ekonomi syariah Indonesia tetap menduduki peringkat keempat dunia selama tahun 2021-2022. “Kalau saya sih belum puas peringkat keempat dunia,” katanya.
Menperin mengharapkan kolaborasi dan sinergi yang kuat di antara semua pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem pendukung pertumbuhan industri halal nasional. Indonesia menargetkan bisa menjadi pusat industri halal dunia dengan target 10 juta produk bersertifikat halal pada 2024. {sumber}