Berita Golkar – Zulfikar Arse Sadikin adalah anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur III. Daerah pemilihan ini meliputi Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo. Meski ia terpilih dari Jawa Timur, sebenarnya Zulfikar Arse Sadikin sama sekali tidak memiliki darah Jawa. Namun atas kerja kerasnya dan kelihaiannya dalam dunia organisasi, membuatnya mampu melebur dengan kehidupan masyarakat Jawa Timur.
Zulfikar Arse Sadikin merupakan aktivis berdarah Batak dan Sunda, tetapi lahir di Jawa. Zulfikar Arse Sadikin merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Drs. Marzuki A.R Simatupang, S.H., M.Si dan Ibu Dra. Marsasih Yusuf.
Masa kecil hingga menginjak usia remaja Ia habiskan di Tulungagung. Passion politiknya tumbuh ketika menjadi ketua OSIS SMAN Kauman Tulungagung pada tahun 1992 sampai 1993. Kehidupan sewaktu ia memimpin OSIS di masa sekolahnya membuatnya tertarik pada dunia organisasi.
Selepas tamat SMA Ia diterima sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM pada 1994. Ketika menjalani kehidupan sebagai mahasiswa ini, keaktifannya di dunia organisasi semakin menjadi, apalagi ketika Zulfikar Arse Sadikin masuk sebagai kader organisasi eksternal kampus yaitu HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).
Waktunya banyak dihabiskan di organisasi ini. Kesungguhannya untuk mengkader dan menempa diri berproses mulai memperlihatkan hasil kala ia mendapat amanah sebagai Ketua Umum HMI Komisariat Fisipol UGM. Komisariat merupakan unit koordinasi terbawah di lingkungan HMI. Setelahnya masih ada Korkom (Koordinator Komisariat), Cabang, dan baru Pengurus Besar (PB) HMI yang berkedudukan di pusat.
Karirnya di HMI pun terus berlanjut dengan menapaki satu per satu anak tangga karir. Setelah ia menjadi Ketua Komisariat, Zulfikar Arse Sadikin kemudian menjadi Ketua Umum HMI Cabang Bulaksumur Sleman hingga berlanjut menjadi pengurus di Pengurus Besar HMI.
Jiwa Aktivisme ini menurun dari Ayah dan Ibunya yang dulunya juga aktivis HMI. Ayahnya adalah seorang aktivis HMI Cabang Yogyakarta periode 1977-1978 dan bertemu calon istrinya yang menjadi ibu dari Zulfikar Arse Sadikin ketika sama-sama menjadi aktivis HMI. Tidak jauh berbeda, Zulfikar juga bertemu dengan istrinya Nina Damayanti di organisasi hijau hitam ini.
Selain di HMI, Zulfikar Arse Sadikin juga mendapatkan amanah jabatan dari beberapa organisasi lain seperti pada tahun 2006 sampai 2009, ia sempat menjabat sebagai Ketua MASIKA ICMI Pusat, dan Wakil Sekretaris Jendral GM Gakari pada tahun 2007 sampai 2012.
Selesai dari UGM dan mendapatkan gelar sarjananya pada tahun 2003, selang satu tahun atau pada tahun 2004 Ia kemudian melanjutkan studi untuk meraih gelar Magister Ilmu Politik di Universitas Indonesia, gelar magister didapatkan setelah 4 tahun menuntut ilmu di kampus ini dan berhasil lulus pada tahun 2008.
Sembari berkuliah menamatkan gelar magister, Zulfikar Arse Sadikin sempat duduk sebagai direktur di sebuah lembaga bernama Institute for Democracy and Welfarism dari tahun 2007 sampai 2012. Di tahun 2008, Zulfikar Arse Sadikin sempat pula menerima amanah sebagai Staf Sekretariat PPK Ditjen PMD Kemendagri.
Pada 2008-2009, Ia mulai merintis karir politik praktisnya sebagai Manager Campaign Calon anggota DPR-RI dari Partai Golkar yaitu Zainudin Amali yang kemudian terpilih dari Dapil Jatim VI (Tulungagung, Blitar, Kediri).
Kemudian baru pada tahun 2010, Ia resmi bergabung menjadi anggota Partai Golkar. Ia memilih menjadi anggota Partai Golkar karena alasan platform politiknya sebagai partai moderat yang berdiri di atas semua golongan dan bekerja berbasiskan program.
Zainudin Amali pun terpilih sebagai anggota DPR RI, seiring itu pula karir politik Zulfikar Arse Sadikin di Partai Golkar mulai menanjak. Di tahun 2010 sampai 2014, Zulfikar Arse Sadikin lantas ditempatkan di Tenaga Ahli Fraksi Partai Golkar.
Di periode berikutnya, atau periode 2014-2019, Zulfikar Arse Sadikin mendapat amanah yang lebih tinggi sebagai Koordinator Tenaga Ahli Fraksi Partai Golkar. Ketika menjadi Koordinator Tenaga Ahli Fraksi Partai Golkar, tugasnya adalah membantu menjadi tim pemikir dalam menjalankan tiga fungsi utama parlemen, yaitu legislasi, penganggaran dan pengawasan.
Di bidang legislasi, Ia banyak terlibat sebagai Tim Ahli dalam berbagai proses pembuatan Undang-undang, antara lainnya adalah Tim Ahli RUU Pemilu Presiden, Pemilu Legislatif, Penyelenggaraan Pemilu, Partai Politik, Organisasi Masyarakat, Pemerintahan Daerah hingga RUU Desa dan Pemilihan Kepala Daerah.
Di bidang penganggaran, Ia pernah menjadi Tim Ahli Restrukturisasi 20% Anggaran Pendidikan, Perjuangan Pendidikan Gratis 12 Tahun, Peningkatan Dana Bantuan Operasional Sekolah, hingga Pengusulan Pembangunan Perpustakaan Desa.
Di bidang pengawasan, saya pernah menjadi Tim Ahli Data Pokok Pendidikan, Penyikapan Terhadap UN, Penuntasan Tenaga Honorer Guru, Evaluasi Sekolah Bertaraf Internasional, Kurikulum 2013 dan Tindak Lanjut Reforma Agraria.
Seiring keaktifannya di Partai Golkar, DPR RI sebagai koordinator Tenaga Ahli Fraksi, Zulfikar Arse Sadikin juga pernah mendapat amanah di internal DPP Partai Golkar. Beberapa jabatan pun didudukinya seperti Wasekjen DPP Partai Golkar pada tahun 2014-2019, lalu departemen kaderisasi dan keanggotaan DPP Partai Golkar pada tahun 2016-2019, dan departemen pemenangan Pemilu Jawa Timur pada tahun 2017-2019.
Latar belakang serta kapasitas keorganisasian yang mumpuni membuat Zulfikar Arse Sadikin memberanikan diri untuk mencalonkan sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024. Dengan pertimbangan yang matang, Zulfikar Arse Sadikin maju dari Dapil Jatim III. Namanya berada pada nomor urut 1 di surat suara. Ia terpilih dengan jumlah suara 44.532 pemilih.
Di alat kelengkapan dewan DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin ditugaskan di Komisi II yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah; Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Kepemiluan; Pertanahan dan Reforma Agraria. Selain itu, Zulfikar juga menjadi Anggota Badan Legislasi dan Badan Pengkajian MPR RI.
Selama duduk di DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin terbilang sangat aktif dalam berbagai kerja-kerja legislasi. Maklum saja, ia sangat memahami bidang legislasi ini apalagi pernah duduk sebagai tenaga ahli Fraksi. Kerja-kerja legislasi yang pernah dilakukan Zulfikar Arse Sadikin diantaranya pengambilan keputusan atas hasil harmonisasi RUU tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA).
Lalu Pembahasan terhadap Rancangan Undang Undang (RUU) tentang Ibu Kota Negara, pengambilan keputusan atas hasil harmonisasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) dan lainnya.
Selain itu, Zulfikar Arse Sadikin juga turut aktif dalam pembahasan peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan KPU dan Bawaslu, pembahasan persiapan seleksi CPNS 2019-2020, pembahasan pkpu, perbawaslu dan isu-isu aktual lainnya. Zulfikar Arse Sadikin adalah sosok yang sangat loyal dan tegak lurus terhadap organisasi. Di balik pribadinya yang tenang, ia organisatoris yang piawai membaca situasi dan kondisi.
Yang terpenting dari karakter yang dimiliki Zulfikar Arse Sadikin adalah keuletan dan kesabarannya untuk berproses, hingga pertumbuhan kehidupannya alami. Waktu telah membuktikan, niscaya Zulfikar Arse Sadikin akan menjadi politisi yang lebih besar lagi dari sekarang. {redaksi}