Berita Golkar – Partai Golkar sangat terbuka bila akhirnya PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2024, bergabung dengan pemerintahan. Bagi Partai Golkar, membangun bangsa dan negara memang perlu kebersamaan. Terpenting, jangan ada perasaan bermusuh-musuhan.
Pernyataan itu, disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily saat menjadi narasumber di Podcast Ngegas Rakyat Merdeka yang dipandu Wartawan Rakyat Merdeka Siswanto, Selasa (8/10/2024).
Dalam podcast tersebut, Ace ditanya soal kabar masuknya PDIP dalam koalisi pendukung pemerintahan Prabowo. Menurut Ace, Pemerintahan ke depan yang bakal dipimpin Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, perlu merangkul semua pihak agar terjadi percepatan pembangunan Indonesia.
Termasuk, membuka pintu lebar-lebar buat PDIP yang dikabarkan mau bergabung dengan Pemerintah. Walaupun Banteng diketahui sempat berseberangan dengan Prabowo dalam Pilpres 2024.
“Kita dalam membangun bangsa ini tidak boleh punya perasaan musuh-musuhan, semua berhak dan semua harus bekerja sama,” ungkap Ace dikutip dari Rakyat Merdeka.
Dia menegaskan, setiap partai politik pasti memiliki cita-cita yang sama untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat, serta bertujuan membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia.
Anggota DPR yang kembali terpilih untuk periode 2024-2029 ini, juga menyambut baik wacana pertemuan antara Prabowo dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Mengingat, kontestasi Pilpres 2024 sudah rampung.
Menurutnya, pertemuan kedua tokoh nasional itu, bisa jadi langkah maju, dalam memformulasikan konsep dan menjalankan tugas-tugas konstitusi, sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing yang bisa seiring sejalan.
“Jadi, jangan sampai perbedaan politik menjadi hambatan bagi upaya kita untuk mendorong arah kerja keras kita membangun bangsa ini,” ujarnya.
Ace menambahkan, Presiden Jokowi telah menunjukkan contoh yang baik saat merangkul lawan politiknya ke dalam barisan Pemerintah. Itu terjadi ketika Prabowo diajak masuk kabinet menjadi Menteri Pertahanan.
Langkah itu, menurutnya, terbilang efektif meredam polarisasi yang terjadi di tengah masyarakat. Meskipun, diakuinya, hal tersebut tidak mudah karena diperlukan jiwa besar dari kedua belah pihak.
“Artinya, secara politik, kerjasama para pemimpin nasional sesuatu yang niscaya dalam konteks bagaimana kita membangun bangsa ini,” jelasnya.
Disinggung masuknya PDIP berpotensi mengurangi jatah kursi menteri Golkar, Ace mengaku legowo. Apalagi dia menegaskan, urusan kabinet, merupakan hak prerogatif Prabowo selaku Presiden terpilih.
“Jadi, yang kita kedepankan adalah bagaimana kita membangun gagasan kebersamaan dan prinsip nilai-nilai luhur gotong royong, itu yang harus dikedepankan,” ujarnya.
Ia pun percaya Prabowo-Gibran akan memilih menteri secara proporsional, untuk memastikan kerjasama politik berjalan stabil selama 5 tahun mendatang. “Itu sebagai salah satu kunci bagi pembangunan ekonomi. Supaya bisa berjalan dengan sesuai harapan,” ungkapnya.
Soal berapa jumlah menteri yang bakal diterima Golkar, Ace belum bisa memastikannya. Sejauh ini, dia bilang yang paling mengetahuinya adalah para ketua umum partai koalisi. Termasuk Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.
Namun, Ace mengklaim, Beringin punya banyak figur yang bisa dijadikan menteri. Apakah Kang Ace masuk juga sebagai calon menteri? “Saya sendiri nggak tahu,” ungkapnya.
Tapi, apakah Kang Ace siap jika nanti dipilih jadi menteri? “Saya nggak mau berandai-andai. Nanti kalau saya menyatakan siap, dibilang kegeeran. Saya nggak mau mendahului takdir,” ujarnya.
Namun, intinya Ace mengatakan sejumlah nama yang beredar punya kompetensi dan telah berjuang untuk kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres.
Dengan begitu, Ace menegaskan mereka semua memiliki kapasitas untuk menduduki posisi di kabinet. “Tapi, semua kita kembalikan kepada hak prerogatif Presiden untuk menentukan siapa pembantunya,” pungkasnya. {}