Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Golkar, Dr. Ir H Adies Kadir, SH, M. Hum menulis sebuah buku yang mengupas tuntas persoalan hukum dan politik di Indonesia. Buku itu ditulis Adies Kadir berdasar pengalamannya selama menjadi anggota DPR RI sejak 2014 hingga sekarang.
Buku karya Adies Kadir itu berjudul ‘Memahami Hukum dan Politik Indonesia dari Senayan’ dan diterbitkan 3 Juli 2023. Di buku setebal 315 halaman ini, pria yang menjabat Ketua Umum Ormas MKGR ini tidak hanya menjabarkan berbagai permasalah hukum dan politik yang dihadapi negeri ini.
Adies juga menyertakan berbagai gagasan yang dapat menjadi masukan bagi perbaikan dunia hukum dan politik di Indonesia. Setidaknya, Adies Kadir ingin menyampaikan pesan besar kepada masyarakat melalui bukunya.
“Harapannya kehidupan hukum dan politik yang makin membaik dan berdampak bagi peningkatan kesejahteraan rakyat,” cetus Adies Kadir, Minggu 7 Januari 2024.
Apa yang Baru di Buku Adies Kadir?
Pada kesempatan itu, Adies Kadir mengungkap latar belakang penulisan buku tersebut. Bagi Adies yang berlatar belakang advokat, ia fasih betul soal hukum di Indonesia. Terlebih lagi ia kini duduk di Komisi III DPR yang menangani masalah hukum, keamanan, dan HAM.
Ada adagium yang menyebut Komisi III merupakan panggungnya DPR RI. Hal itu tidak salah karena semua partai mengutus setiap kader terbaiknya di komisi III.
“Komisi III adalah panggung DPR karena selain seluruh anggota yang duduk di sana adalah kader-kader berkualitas dari seluruh partai, komisi ini juga tidak pernah lepas dari pemberitaan,” papar Adies yang maju lagi sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Jawa Timur I (Surabaya – Sidoarjo) pada Pemilu 2024.
Setiap hari pasti ada masalah dan isu yang disikapi oleh para anggota Komisi III. Setiap isu yang disikapi tentu saja sangat menarik perhatian publik luas. Maka menjadi menarik, ketika buku ini merekam berbagai isu publik yang pernah disikapi Adies Kadir selama menjadi pimpinan Komisi III DPR RI.
“Seperti terkait dinamika politik menjelang 2024, pengawalan terhadap penegakan hukum, pemantauan terhadap lembaga penegak hukum, dan sebagainya,” lanjut Adies yang pernah menjadi anggota DPRD Kota Surabaya periode 2009-2014.
Sebagai buku yang berbentuk bunga rampai, kedalaman dalam pembahasan tentu menjadi tantangan. Namun, adanya penyusunan yang dilakukan berdasarkan kesamaan isu yang dibahas per bab, membuat buku karya Adies Kadie menarik dibaca.
Ditambah lagi bobot pemikiran yang tidak perlu diragukan lagi. Membuat buku ini layak untuk dijadikan salah satu referensi hukum dan politik di Indonesia.
Terlebih lagi, tulisan Adies Kadir mengupas banyak isu. Bahkan terlihat refleksi kritis yang konstruktif, namun sekaligus mengandung harapan optimistik akan kehidupan berbangsa yang lebih baik.
Jadi Contoh di Tengah Isu Miring DPR
Kehadiran buku ini setidaknya bisa menjadi contoh berharga, bahwa sebagai anggota DPR RI, bukan hanya dibutuhkan kehadiran dan argumentasinya di ruang rapat Gedung DPR RI Senayan.
Namun diperlukan juga kemampuan dan kemauan untuk menuangkan berbagi gagasan mereka ke dalam media yang juga bisa dilihat dan diuji oleh masyarakat banyak. Sehingga publik mengetahui sebesar apa kapasitas para wakil rakyat yang duduk di Senayan.
Sudah seharusnya wakil rakyat dapat merakyat, bukan hanya dari sisi empati dan dekat pada rakyat secara fisik. Namun juga siap menjadi corong yang mampu memperjuangkan kepentingan rakyat melalui gagasannya.
Apa yang dilakukan Adies Kadir melalui karyanya ini, ibarat angin segar ketika DPR saat ini masih memiliki citra kurang baik di mata publik. Terlebih lagi menjelang pelaksaan Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang. {sumber}